Tiga tahun kemudian.
Sejak dua tahun yang lalu statusku udah berubah menjadi istri Mas Kiki, yang entah kenapa setelah nikah dia mau dipanggil ‘Bang Kiki’. Aku nikah sama Bang Kiki tepat saat usiaku 23 tahun, setelah menyelesaikan studi ku di London. Baikan sebuah hadiah, ternyata kisah kita bisa berujung ke pelaminan juga setelah kita sempat sama-sama menyerah buat saling memperjuangkan.
Bang Kiki pernah bilang, kalau dulu kebodohan dia yang ngga akan dia sesali adalah nge batalin kerja sama bisnis nya, maka sekarang keputusan yang ngga akan pernah dia sesali adalah tetap cinta sama gue. Perempuan mana coba yang ngga blushing di gituin, xoxo.
“happy birthday sayang…” ucap nya seraya mencium lembut bibir ku yang sedang mengembang mensyukuri semua berkah ini.
Hari ini adalah hari ulang tahun ku yang ke 24 tahun. Banyak hal yang udah tercapai sejak 24 tahun yang lalu, tapi juga ngga sedikit yang harus direlakan. Begitulah hidup, menerima dan melepaskan, kau setuju dengan bukan?
“semoga kamu sehat selalu dan bisa nemanin aku sampai Tuhan berkata kalau kita harus berpisah” tambahnya seraya mencium kening ku, tanda ketulusan.
“aku selalu bersyukur karena bisa hadir buat menghitung pertambahan usia kamu. Semoga sampai 50 tahun lagi” ucap nya.
“hih, kok cuma 50 tahun lagi? Kamu mau umurku berhenti di 78 tahun?” balasku, protes.