Pelangi Dibalik Hujan

Demelza Fidelia
Chapter #3

Penangkal Mimpi

Impian yang datang memang tidak bisa dihindari, pintu yang tertutup pun bisa ditembus olehnya, dia bisa masuk tapi tak bisa keluar, hanya berputar dan tak menemukan jalan keluar, sampai dang pintuk membukakan jalan keluar

________________

Kringgggg

Jam alarm menunjukan pukul 5 pagi, aku harus bersiap ke sekolah dan menjalani hari yang membosankan, seperti biasa aku mandi dan membuat sarapanku sendiri, orangtua? Entahlah dimana mereka yang penting aku bisa makan dan tidur sepertinya sudah cukup

Sekolahku jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah kurasa, hanya butuh sekitar 15 menit dengan naik angkutan umum. Aku berangkat sekitar pukul 6.15 dan sampai pukul 7.30 normal kan?

Aku masiih kelas 10 dan mencoba untuk hidup lurus tanpa memperdulikan apapun, seperti yang kalian lihat

"Ellllieeeee... "

"Alice, tumben pagi pagi udah dateng?"

"Iya nih, gara - gara abang gw mau ada wawancara, jadi kepaksa ikut berangkat pagi juga deh"

"ohhh, abang lo berhasil nih kayaknya dapet kerja? "

"Doain aja dia lolos, katanya mau ada traktiran kalo dia berhasil"

"wahh, Starbuk boleh nih kayaknya"

"abisin aja nanti duitnyaa"

Aku udah cerita kan tentang Alice? sahabat yang selalu menemani aku dari sd dan orang yang paling aku sayang melebihi siapaun, bahkan keluarganya qlice juga peduli banget sama aku, beda seperti mereka yang hanya numpang nama dengan sebutan orangtua

"El, tau gak? katanya kelas kita mau ada anak baru"

"Dari mana? "

"gatauu, kan ini katanya ya, gw gatau pastinya juga"

"denger dari mana lo? "

"dari orang dalem, alias bapak TU"

"Dih nguping ya lo?, kebiasaan banget deh"

Lihat selengkapnya