Dia merupakan siswa SMA yang sangat biasa-biasa saja di kelasnya. Dia tidak menonjol dan juga tidak berprestasi, dia adalah Alan. Setiap hari, dia pulang-pergi ke sekolahnya menggunakan angkutan umum jurusan Buah Batu-Kebun Kelapa. Keluarganya hidup dengan ekonomi yang menengah kebawah. Di sekolahnya, dia tidak memiliki banyak teman. Dia hanya sering terlihat bergaul dengan beberapa orang saja. Walaupun begitu, ada dua teman laki-laki yang selalu menemaninya, yaitu Aziz dan Seto. Mereka berdua kadang mengajaknya pulang bersama dikarenakan arah tujuan pulangnya yang sejalan. Meskipun Seto dan Aziz adalah orang-orang yang paling dekat di sekolahnya, tetapi tetap saja Alan selalu merasa sendirian. Suatu hari, Seto mengajak Alan untuk menginap di rumah salah satu temannya di kelas lain, seusai ekstrakulikuler basket berakhir. Alan pun meng’iyakan ajakan temannya itu. Setelah itu, Alan dan Seto bersama kedua teman lainnya yang bernama Anu dan Tri berangkat menuju rumah yang dituju. Mereka menginap 2 hari 1 malam di rumah temannya Seto yang bernama Po.
Satu tahun kemudian, pertemanan mereka pun masih berlanjut. Tetapi tidak dengan Seto dan Aziz. Setelah berbeda kelas dengan Alan di kelas 11, Seto dan Aziz tidak sering bermain dengannya lagi. Sekarang, Alan lebih sering bermain hanya dengan Tri, Anu, dan Po saja. Alan menganggap mereka sebagai sahabatnya karena mereka memiliki kepedulian terhadapnya. Ketiga temannya itu merupakan siswa-siswa yang cerdas. Tiap tahun, mereka selalu masuk tiga besar di kelasnya, berbeda dengan Alan yang selalu hampir tidak naik kelas. Di SMP-nya pun, dia beberapa kali masuk rangking 5 besar, sayangnya dari belakang. Penyebab Alan tidak berprestasi salah satunya adalah hobinya yaitu, bermain drum. Dia berlatih band empat kali dalam seminggu bersama dengan teman-teman SMP-nya yang terdahulu.
Ketika UAS-nya di kelas 11 selesai, saatnya hari pembagian rapot. Alan pergi bersama keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu, dan Kakak perempuannya. Mereka berangkat menggunakan angkutan umum yang sudah terlihat tua. Sesampainya di sekolah, ternyata mereka datang terlalu pagi. Keadaan sekolah pada saat itu masihlah sepi dan hanya ada beberapa siswa beserta orang tuanya yang sedang duduk di bangku-bangku pelataran sekolah. Lalu keluarga Alan memasuki sekolah dan langsung menuju ke kelasnya Alan. Sesampainya disana, Alan bertemu dengan salah satu sahabatnya yang bernama Po. Mereka pun langsung mengobrol dan juga saling menjaili. Setelah itu, mereka pergi ke kantin dikarenakan Alan sakit perut sebab sarapannya hanya sedikit. Di kantin, mereka bertemu dengan Anu yang sedang membeli jajanan. Habis itu, mereka kembali lagi ke depan kelas untuk menyantap jajanan yang mereka beli. Sedangkan, Tri baru saja datang bersama keluarganya di sekolah. Keluarga Tri menaiki tangga menuju kelasnya yang sama dengan ketiga sahabatnya itu.