Setelah itu, Alan dan Tika merayakan kelulusan mereka dengan pergi ke Pulau Bali selama 4 hari. Disana, mereka bermain di pantai, berjalan-jalan, berbelanja pakaian, dan berkuliner ria. Mereka terlihat sangat bahagia dan puas dengan liburan yang meraka jalani itu. Lalu mereka pun pulang kembali ke Bandung dan menjalani hidup seperti biasanya. Alan meneruskan pekerjaannya menjadi seorang drummer di bandnya, sementara Tika meneruskan usaha Ibunya yaitu bisnis salon kecantikan. Walaupun dengan kesibukan yang mereka sedang jalani, Alan dan Tika masih bisa selalu menyempatkan diri untuk bertemu setidaknya seminggu sekali. Tika pun kagum terhadapnya dan juga berharap untuk bisa menikah dengannya sebab Alan merupakan pria yang bisa membuktikan diri dari orang yang bukan siapa-siapa menjadi seseorang yang sukses. Tapi, Tika tidak tahu bahwa pencapaian itu diniatkan untuk membalas dendam pada orang-orang yang meremehkan Alan pada waktu terdahulu.
Setelah kelulusannya, waktu Alan sangat banyak dihabiskan untuk menjalani kesibukannya sebagai seorang musisi. Kini bandnya pun sudah memiliki label musik agar mereka tetap bisa eksis di dunia permusikan nasional. Mereka pun sudah merilis 3 buah single yang salah duanya menjadi hits. Band Burgundy pun semakin dikenal oleh banyak lapisan masyarakat, sehingga tawaran untuk tampil juga semakin gencar. Sekarang, Burgundy pun sudah manggung di berbagai pulau-pulau besar di Indonersia, dari pulau Sumatera sampai pulau Papua. Fans di sosial medianya pun sudah mulai berkembang yang pada saat ini sudah mencapai 2 juta pengikut. Sebuah pencapaian yang sangat baik untuk band yang baru muncul di dunia permusik di tanah air. Burgundy membawakan lagu-lagu tentang percintaan, kehidupan, dan pesan perdamaian. Bandnya bergenre pop-rock, meskipun mereka bisa juga membawakan genre jazz. Tapi penikmat di pasar Indonesia masih kurang dan mereka tidak mau mengambil resiko.
Bandnya pun kini sudah memiliki studio latihan sendiri dan juga memiliki manager yang berpengalaman. Keberdaan Alan di Burgundy pun masih tetap dengan status yang sama. Dia masih terlihat berbeda dan kurang membaur dengan para personil lain. Walaupun, kini dia sudah sukses dan cukup terkenal, tetapi sikap pendiamnya belum hilang juga. Sebetulnya, Alan menyadari hal itu dan ingin berusaha untuk mencoba untuk berbaur. Tetapi dia merasa aneh jika tidak menjadi dirinya sendiri. Walau mereka sudah kenal sejak dari SMP, hubungan antar personil band pun terkadang masih terjadi perselisihan, entah itu dalam bermusik atau sikap masing-masing para anggotanya. Mereka semua terkesan egois dan sulit diajak bermusyawarah, hal itu disebabkan karena prinsip para anggota masing-masing dan juga selera musik mereka yang berbeda.
Pada suatu hari, perselisihan pun terjadi kembali dan semakin membengkak. Rockman berbeda pendapat dengan Rudi tentang lirik lagu yang baru mereka cipatakan. Rockman menginginkan bahasa yang kekinian dalam liriknya, tetapi Rudi ingin lirik itu bernuasakan keindahan dengan kata-kata yang puitis. Mereka berkelahi dengan mendorong badan terlebih dahulu dan setelahnya terjadilah pemukulan dari Rockman kepada Rudi, walaupun tindakannya itu tidak terlalu fatal akibatnya. Suasana pun makin memanas ketika Gigi membela Rudi dan Pratama membela Rockman. Alan yang duduk terdiam di kursinya berniat untuk melerai mereka, tapi dia bingung harus melakukan tindakan yang seperti apa. Keadaan pun makin memanas, akhirnya Alan bangkit dari tempat duduknya dan segera berusaha melerai mereka. Bukan hanya melerai, Alan juga menasihati mereka semua. Namun nasihat itu dibantah dan juga tidak dihormati oleh kedua belah pihak. Selain itu, Alan juga di katai oleh Pratama, jika dia bukan siapa-siapa dan hanya hanya dianggap anak bawang saja di Burgundy. Kata-kata itu terdengar sangat menyakitkan bagi Alan. Dia tersinggung sampai tidak kuat lagi menahan air matanya untuk keluar dikarenakan rasa sakit hatinya.