Penampilan Alan saat itu terlihat cukup berantakan dan sepertinya dia belum mandi. Fit pun menanyakan, “Kamu gak kerja hari ini ?”. Alan menjawab, “Lagi kosong sampai tiga hari kedepan”. Lalu Alan mempersilahkan Fit untuk meminum minuman yang tadi dia buat. Fit pun meminum sirup itu setengahnya dan sesudah itu dia simpan kembali ke meja yang berada dihadapannya. Mereka pun melanjutkan perbincangan lagi dengan topik yang lain. Fit pun menanyakan tentang pergantian nomor Alan, pengalaman hidup Alan pada akhir-akhir ini dan lain sebagainya. Alan pun menjawab pertanyaan itu dengan baik dan terdengar masuk akal.
Setelah mengobrol selama 15 menit, kepala Fit mengalami pusing yang begitu dahsyat dan juga badannya mulai terkulai lemas. Dia sempat berusaha menyampaikan keanehan ini kepada Alan, tetapi sudah terlambat karena dia terlebih dahulu pingsan. Ternyata, pingsannya ini bukan diakibatkan oleh penyakit atau faktor kelelahan, tetapi oleh sirup yang diberikan Alan. Alan memasukan obat tidur kedalam minuman tersebut pada saat dia sedang berada di dapur. Lalu Alan membawa Fit yang sudah tidak sadar itu ke dalam kamarnya. Sehabis itu, Alan pun melakukan tindakan yang buruk kepadanya. Dia melakukan tindakan tersebut disebabkan oleh rasa frustasinya dalam mencari ketenangan jiwa karena pelampiasannya yang sebelum-sebelumnya tidak membuahkan hasil.
Sejam kemudian, Fit terbangun dari pingsannya dan mulai tersadar kalau dia sedang dalam keadaan yang sangat buruk. Dia pun berteriak sangat kencang, lalu segera mengambil pakaiannya untuk dia kenakan kembali di dalam kamar mandi. Dia begitu kecewa pada Alan yang sebelumnya dia pandang sebagai sosok lelaki yang baik hati dan memiliki rasa sopan. Penilaiannya selama ini salah sehingga membuatnya merasa tertipu secara mentah-mentah. Setelah memakai pakaiannya dengan lengkap, dia dengan cepat keluar kamar dan segera mencari lelaki yang brengsek itu. Alan yang sedang memberi makan hewan peliharaannya, terkagetkan dengan kehadiran Fit yang tiba-tiba sudah ada dibelakangnya. Tanpa basa-basi, Fit menamparnya dengan sangat kuat sehingga bekas tamparan itu tertampak jelas berada di pipi kanan Alan. Lalu Fit pun menangis dengan kerasnya sambil mengeluarkan kata-kata kasar kepadanya.
Alan pun berusaha menenangkannya, tetapi Fit menolak bujukannya sambil mendorongnya ke belakang. Setelah itu, Fit beranjak ke ruang tengah dan langsung duduk di kursi. Disana, Alan menceritakan kembali tentang kejadian yang diperbuatnya itu beserta menjelaskan alasan yang sebenarnya. Alan berbohong dengan beralasan kalau dia sedang dalam kondisi yang buruk karena adanya tekanan dalam pembuatan album baru di bandnya sehingga membuat dia tidak tahu cara menghilangkan kepusingannya kemana atau seperti apa.