Pelangi Ku Berbeda

Indah Budiarti
Chapter #2

Sekolah baru

"Andara, silahkan perkenalkan diri kamu ke teman teman." Pinta kepala sekolah.

Andara menatap wajah murid kelas itu satu persatu. Tatapanya tidak ada yang bersahabat, segaris senyumpun tidak mereka suguhkan untuk menyambut kedatanganya.

Keringat dingin mulai membasahi kening Andara, rasa gugup, cemas, dan hal hal mengerikan lainya berbaris indah di benaknya. Dirinya kini seolah olah sedang berdiri di tengah tengah kerumunan para buaya yang siap memangsanya jika ia berkutik, atau bahkan lebih mengerikan dari adegan film horor yang setanya tidak memiliki kepala.

"Andara.?" Ucap Kepala Sekolah.

"Andara Laksmita, silahkan perkenalkan diri anda,!" sambung kepala sekolah dengan nada sedikit tinggi yang jelas itu mengagetkan Andara.

Andara menelan ludah lalu menghembuskan nafasnya berlahan lahan.

"Se,,,se,,," ucap nya dengan gemetar.

"Sekian dan terimakasih.!" Seru seorang murid laki laki yang terlihat duduk bersandar tembok dengan pulpen yang di selipkan di atas telinganya.

Sontak saja hal itu membuat tawa kelas meledak serta beberapa siulan terdengar dari mulut murid laki laki.

"Sudah sudah, Bapak mohon semua nya tenang."

"Andara silahkan perkenalkan diri kamu dengan benar, supaya kegiatan belajar bisa kembali berlangsung."

Terlihat Andara mengirup nafas dalam dalam lalu mencoba untuk tetap tenang dan memberanikan dirinya.

"Perkenalkan teman teman nama saya Andara Laksmita, saya pindahan dari Jakarta. Saya harap teman teman berkenan dengan kehadiran saya."

"Baik Andara silahkan kamu bisa duduk di bangku belakang yang kosong itu." Pinta Kepala Sekolah sambil menujuk ke bangku yang di maksud.

Andara berjalan menuju bangku yang di maksud dengan rasa tak karuan. Tak ada keramahan sedikitpun dari setiap wajah murid yang ia lalui, sepertinya kisah perjalanan hidup anak tiri akan di mulai hari ini dan menjadi garis cerita hidup nya. Hanya saja peran Ibu tiri yang jahat kali ini akan di perankan oleh murid kelas nya.

Akhirnya hal yang di nantikan Andara terjadi. Bel pulang sekolah berbunyi dengan keras. Semua murid berdesakan keluar kelas dan tidak sedikit pula dengan tidak sabar nya mendorong teman lainya.

Bugh.!!

Salah seorang murid laki laki terjatuh, dengan spontan Andara berlari menghampiri nya lalu berniat untuk membantunya berdiri.

"Jangan setuh aku najis,!" seru laki laki itu sambil mengibaskan tangan Andara yang menyentuh lenganya.

Deg,! seketika Andara kaget mendengar apa yang di ucapkan murid laki laki itu, ada rasa sakit di sana. Andara tidak mengerti mengapa ia begitu jahat padanya. Padahal ia sama sekali tidak pernah menyakiti atau melukai murid laki laki itu.

Lihat selengkapnya