Rumah putih mewah
Tubuhnya mungil dan kulitnya begitu halus, ketika cahaya lembut matahari pagi masuk dari jendela kamarnya dari kulit tangannya memancarkan kilauan seperti ditaburi bubuk emas, bibirnya yang mungil dan merah , Bak delima ranum yang merekah dengan sempurna. Gaun putih lengan pendek dengan bahu baju mengembang menambah estetika yang begitu anggun layaknya barbie yang terkurung dalam rumah boneka.
Dia begitu sempurna sebagai gadis kecil yang didandani oleh seorang ibu yang begitu terobsesi dengan kecantikan. Namun sayang, dari balik gaun anggun itu, dia adalah seorang pria kecil yang harusnya diusia sekarang disuguhkkan mainan mobil-mobilan.
Usia sekecil itu dia harus bermain peran sebagai seorang putri kecil yang menggemaskan agar dia tidak menjadi sasaran empuk dari kebrutalan ibunya yang terobsesi dengan kecantikan. " Jadilah putri kecil yang baik ya, Nak. biar kamu disayang ayah." Air matanya terbendung hampir jatuh membasahi pipi. Pria kecil itu hanya mengangguk.Tidak ada pemberontakan dan penolakan,karena satu-satunya yang ia miliki dalam rumah mewah itu hanya ibunya yang senewen.