PELANGI MONOKROM

L DARMA
Chapter #7

KOMPLOTAN BANGKU BARISAN BELAKANG


Pertandingan perdana telah dilaksanakan,tinggal menunggu tim lainnya untuk mengetahui siapa yang menjadi lawan selanjutnya. Sejak aksi memukau Angga kemarin, Ia mendadak menjadi tokoh utama dalam setiap perbincangan sudut sekolah.

Angga memang populer dikalangan wanita, bukan karena playboy, melainkan karena dia lebih diterima jika bergabung dengan para wanita. Setelah kejadian heroik itu, perlahan nama Angga mencuat dari setiap topik bahasan anak laki-laki lainnya, terlebih dari orang yang melihat secara langsung bagaimana kehebatan Angga kemarin saat mengolah kulit bundar.

"Oh itu yang nama Angga,", "Gak nyangka,kemaren dia seperti kesurupan Zinedine Zidan." Bisik-bisik teman-temannya yang kagum.

Satu demi satu orang-orang yang awalnya tidak menyukainya mulai mendekati Angga, terutama para pria.

"Kalo ngga ada dia, kita pasti kalah."

"Gak salah sih, kemarin pilih Angga, soalnya udah liat pas main di lapangan pinggiran kota."

"Benar sekali, cuma salahnya, dia lebih suka main lompat tali sama cewek-cewek." Komentar salah satu rekan prianya.

Nama Angga sering disebutkan hari itu, namun sepertinya tak mampu menghapuskan jejak ingatan pilu ketika kebanyakan temannya lebih sering mencemooh ketimbang memberikan dukungan batin kepadanya karena sifat bawaan kemayunya itu. Meski mendapat sambutan baik dari rata-rata teman sekolahnya pada hari itu, masih ada juga satu orang yang awalnya hanya risih melihat sifat kemayunya itu berubah menjadi sebuah dendam kesumat kepadanya. Lelaki itu bernama Faza, tubuhnya seperti roti bantet, kerjaannya disekolah cuma mengganggu siswi-siswi dan sesekali mencari gara-gara dengan siswa yang dianggap sebagai jongos berseragam . Bukan karena kuat mental dan kuat fisik , melainkan ia memiliki kekuatan yang sangat powerfull yang sangat berguna dimasa-depan yaitu kekuatan orang dalam.

Berkali-kali dia selamatkan dengan kekuataan orang dalam. Satu hal yang paling terkenang dalam ingatan Lastri, ketika seminggu menjelang kenaikan semester tahun lalu, dunianya seakan remuk hilang harapan.

Semua bermula pada saat jam istirahat usai pelajaran mate-matika dari Ibu Anten. Guru muda yang masih gadis dan masih semangat-semangatnya mengajar. Rata-rata orang sepakat mate-matika adalah pelajaran paling memuak'kan bagi sebagian besar siswa. Meskipun satu atau dua orang tidak setuju dengan pernyataan ini, tapi yakinlah, mantan anak-anak nakal pasti setuju dengan ini.

Para siswa sangat bersemangat ketika pelajaran mate-matika yang diampu Ibu Anten, bukan karena pelajaran mate-matikanya, melainkan obsesi liar siswa kepada ibu Anten. Seragamnya dari baju hingga rok dijahit ketat hingga tiap lekuk tubuhnya terlihat sangat jelas . Kadang kala kancing baju paling atasnya sengaja terbuka, alasannya karena hawa panas didalam kelas. Semua sepakat dengan pernyataan tentang hawa panas di kelas, tapi dia lupa kalau dia punya murid yang lebih kepanasan kalau melihat kancing baju seorang guru muda itu terbuka.

Tersisa 10 menit menjelang istirahat, Ibu Anten menghentikan pelajaran yang sepertinya mulai membosankan. Dia mulai menceritakan kisah pribadinya kepada anak-anak bahwa dia baru saja gagal menikah sebulan yang lalu karena calon suaminya ketahuan memiliki penyakit menyimpang yang tidak bisa ditoleransi, yakni penyakit kaum sodom yang suka dengan sesama jenis.

"Makanya, kalian itu harusnya sudah mulai mengenal lawan jenis. Boleh berpacaran tapi jadikan alasan kalian berpacaran itu untuk motivasi kalian untuk semangat belajarSupaya kalian tidak belok." Pungkas Ibu Anten.

Mendengar itu, maklumi saja anak sekolah dasar pasti menelan mentah-mentah seruan dari guru favorit siswa laki-laki itu. Jam istirahat menjadi waktu terbaik untuk menerapkan ajaran dari gurunya. Ajaran mencari jodoh sejak dini.

Siswa dan Siswi yang sedari awal menaruh rasa suka mulai memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaan mereka.Satu persatu siswa mulai mengenal istilah pacaran. Main cinta-cintaan, pergi ke kantin berdua, pegang - pegang tangan ketika jam istirahat, bertukar surat di dalam kelas yang isinya tentang ajakan ketemuan di salah satu sudut sekolah.

Permainan cinta-cintaan masa sekolah dasar yang diserukan Ibu Anten sepertinya tidak terlalu buruk untuk beberapa orang. Terbukti mereka yang menjalin cinta monyet saat sekolah lebih semangat dalam menjalani hari-hari di Sekolah. Jika dulu sering terlambat, sekarang justru mereka datang lebih awal, bersaing membuka gerbang sekolah dengan satpam.

Beberapa pasangan cinta monyet di kelas sepakat dan sejalan dengan seruan Bu Anten untuk menjalin hubungan dengan lawan jenis untuk dijadikan sebagai motivasi dalam belajar.

Namun bagi kumpulan lelaki bangku barisan belakang itu salah dalam memahami maksud baik yang dari guru favorit mereka itu, murid bangku barisan belakang menjadikan itu sebagai alasan mengenal lawan jenis dengan hal yang diluar nalar.

Pada awalnya, ketika jam istirahat salah satu rekan bangku barisan belakang yang bernama Tonok tanpa sengaja menyentuh area sensitif bagian atas salah satu siswi ketika Ia bermain kejar-kejaran, setelah tersentuh, Wajah Tonok pucat pasih lalu Ia segera meminta maaf kepada wanita yang bernama Ayu itu. Tidak sesuai dengan ketakutan Tonok pada saat itu, yang harusnya menghadapi kemarahan atau bahkan tangisan, Ayu hanya tertawa dan seperti merayu halus si Tonok.

"Ihhh...Tonok, Parah kamu. " Telunjuknya mengarah Tonok dan tangan satunya menutup area sensitif bagian atasnya.

Karena respon santai dari Ayu, lantas Tonok bercerita kepada teman-teman bangku barisan belakangnya. "Perhatian kawan-kawanku! Ada info panas nih."

"Apa?" Tanya Faza

"Barusan, tanpa sengaja aku memegang susu Ayu. Dan tau apa yang seru?"

"Apa? tidak usah sok dramatis . Langsung saja intinya." Pungkas Faza dengan nada kesal

"Dia tak marah sedikitpun." Ujar Tonok.

Menurut Faza, ada peluang besar dibalik tanggapan Ayu yang sedikitpun tak menunjukan rasa risih terhadap kejadian barusan.Faza yang mendengar itu mendapat akal bulus nakal yang tersusun rapih dalam pikirannya, tak butuh menunggu waktu lama, selang beberapa saat, Faza berniat mengulang kejadian yang terjadi pada Tonok.

Faza melancarkan aksinya kepada Ayu saat jam istirahat ke dua, Ia menyusun strategi kepada teman bangku barisan belakangnya, berpura-pura main kejar-kejaran lalu tanpa sengaja menabrak Ayu dan menyentuh area sensitif itu.

Bughh....

Lihat selengkapnya