PELANGI TANPA WARNA

Oleh: Mahfrizha Kifani

Blurb

Kirana Putri (35th), harus menghadapi hari-hari yang membingungkan saat penyakit Alzhimer hinggap dalam dirinya. Kecelakaan saat kecil, menjadi pemicu kehadiran penyakit yang berhasil disembunyikan Fedi Bagaskoro (36th) saat hasil laboratorium ia terima. Kesedihan pun datang silih berganti hingga jarak yang semula antara ibu dan anak pun, kini tergaris begitu jauh semenjak Kirana melupakan Divo (15th) di hadapan semua teman-teman sekolahnya. Bukan hanya itu, Kirana juga perlahan mulai melupakan Arum (ibu mertuanya), Ayara (anak keduanya) dan juga Fedi (sang suami). Kirana malah mengingat Beni yang tidak lain adalah mantan pacarnya yang kini sudah menikah.
Laras (35th), mantan pacar Fedi yang sempat menghilang dan memutuskan hubungan secara sepihak dengannya hadir kembali dan membuat semua menjadi semakin tidak terkendali. Ulang tahun Ayara yang diharapkan dapat menjadi hari yang paling bahagia, berubah menyedihkan saat Kirana menolak menerima kue pertama dari Ayara. Kirana malah mengatakan bahwa ia bukanlah ibu kandung dari Ayara, melainkan Laraslah yang sepantasnya mendapatkan kue pertama tersebut.
Fedi mulai putus asa melihat kondisi Kirana semakin lama semakin bertambah buruk. Mulai dari tidak bisa tidur malam, lupa jalan pulang ke rumah, hingga tanpa sadar buang air kecil di celana karena bingung harus kemana. Sampai akhirnya, Kirana yang merasa baik-baik saja, mengajak kedua anaknya jalan-jalan. Alhasil, kecelakaan pun tidak bisa dielakkan yang menyebabkan Ayara mengalami kebutaan. Situasi semakin rumit saat Kirana berniat mendonorkan matanya untuk Ayara. Akankah Fedi berhasil menggagalkan rencana Kirana? Atau Kirana malah harus menjalani hidupnya dengan kondisi baru yang kini, menggelapkan dunianya demi sang anak?

Lihat selengkapnya