Pelita Luka Menanti Senja

Temu Sunyi
Chapter #2

Sekolah Kecil di Ujung Senyap

Sekolah itu berdiri di pinggir sawah, dindingnya catnya mengelupas, papan namanya miring, tapi ada sesuatu yang hangat di sana.

Seolah bangunan itu, meski tua, masih percaya bahwa ilmu bisa tumbuh dari tempat sesederhana ini.

Anak-anak mulai berdatangan.

Sebagian tanpa alas kaki, sebagian menenteng buku dengan tas robek, tapi wajah mereka... bersinar.

Bukan karena gizi, bukan karena gawai mahal, tapi karena antusiasme yang belum tercemar dunia.

Aku berdiri di depan kelas. Seragamku rapi. Sepatuku mengkilap. Tapi hatiku gemetar.

Karena di depanku ada generasi—yang mungkin akan menjadi dokter, petani, pemimpi, atau bahkan... hanya pekerja sawah.

Lihat selengkapnya