Di bawah hamparan sinar bulan purnama yang begitu menyejukkan, energi api yang ada di tubuh Chen Xiang mulai meluap-luap bagaikan sebuah gunung berapi yang siap meletus kapan saja.
Umumnya energi api yang ada di dalam tubuh seseorang hanya akan bisa diperkuat oleh energi Yang yang seharusnya berasal dari sinar matahari ataupun hawa panas yang berasal dari alam. Akan tetapi, energi Yin yang berasal dari sinar bulan purnama sebenarnya memiliki efek yang lebih kuat daripada energi Yang dalam hal memicu potensi energi api.
Luapan energi api yang ada di dalam tubuh Chen Xiang membuat dirinya merasa tak nyaman. Namun, ia harus tetap melanjutkan meditasinya ini jika ia ingin mendapatkan hasil dari memuaskan.
'Tubuhku pasti mampu menahan hawa panas seperti ini. Jika aku ingin menjadi lebih kuat, hawa panas seperti ini tidak boleh membuatku kalah.'
Chen Xiang berusaha menguatkan tekadnya dengan terus memotivasi pikirannya dengan hal-hal yang positif. Dengan begini, kekuatan alam bawah sadarnya mungkin akan terbangun dan membuat daya tahan tubuhnya menjadi semakin kuat.
**
Di puncak bukit yang tidak jauh dari tempat Chen Xiang bermeditasi, Liu Gang merasa sedikit cemas dengan keadaan putranya ini. Padahal ia sendiri seharusnya sudah tahu bahwa tidak akan ada bahaya yang bisa mengancam nyawa seseorang saat melakukan penerobosan alam kecil dalam tingkat kultivasi.
“Kenapa kau secemas itu kakak? Apakah kau tidak yakin dengan kekuatan yang dimiliki putramu sendiri?” ucap Liu Lei sambil berjalan menghampiri Liu Gang.
Liu Gang melirik sekilas ke arah Liu Lei dan kembali membuang pandangan ke arah Chen Xiang setelah mengetahui sosok yang datang menghampirinya adalah adiknya sendiri.
“Kau juga kenapa ada di tempat ini? Bukankah kau seharusnya berada di ruang pemurnian artefak? Apakah masalah pada inti api bumi yang ada di salah satu tungku pemurnian sudah berhasil kau selesaikan?” Liu Gang langsung melontarkan beberapa pertanyaan yang membuat Liu Lei menjadi sedikit tak nyaman.
“Inti api bumi yang ada di dalam tungku nomor tiga sudah berhasil aku tenangkan. Jadi, aku memiliki waktu luang untuk melihat perkembangan muridku. Bukankah hal yang wajar jika seorang guru datang untuk melihat perkembangan muridku sendiri. Apakah mungkin kakak lupa jika kakak sendiri yang kemarin datang kepadaku dan memintaku untuk menjadi Guru dari Chen Xiang?” jawab Liu Lei yang juga ikut memperhatikan Chen Xiang dari kejauhan.
“Ternyata putramu ini memang memiliki potensi yang tersembunyi di dalam tubuhnya,” celetuk Liu Lei ketika melihat pancaran aura energi api yang meluap-luap dari tubuh Chen Xiang.