Pembalasan Sang Dewa Pedang

NeverGiveup
Chapter #7

Ch. 7 — Kejar !

Letak ruang rahasia Klan Liu di dalam Dunia Semu ini memang sengaja dibuat berjauhan dengan kediaman Klan Liu. Hal ini dimaksudkan agar para anggota Klan Liu yang tidak memiliki izin tidak bisa sesuka hati memasuki ke ruang rahasia ini dengan alasan tersesat.


Hanya Liu Gang, Liu Lei dan 2 saudara kandungnya yang lain yang mengetahui lokasi ruang rahasia ini jadi kerahasiaan lokasi ruang rahasia ini seharusnya tidak bisa bocor. Apalagi selama ini hanya Patriak dan para Tetua Klan saja yang pernah mengunjungi ruang rahasia ini.


Mereka berdua akhirnya sampai di lokasi ruang rahasia Klan Liu dan berdiri di depan sebuah batu raksasa.


Batu raksasa itu adalah pintu masuk ruang rahasia Klan Liu yang berada di dalam sebuah Goa yang letaknya di sebuah kaki gunung berapi yang masih aktif.


Bentuk batu yang selaras dengan alam sekitar dan nyaris tanpa cacat, membuat siapapun yang tak sengaja melewati tempat ini tak akan menyadari jika ada sebuah Goa di balik batu itu.


“Kakak, sepertinya hanya kita berdua saja yang merasakan keanehan yang terjadi di ruang rahasia ini.” Liu Lei sama sekali tak melihat dua saudaranya yang lain ada disekitar tempat ini.


“Adik ke-2 dan ke-3 sepertinya masih tenggelam dalam meditasinya. Dua minggu yang lalu mereka berdua tiba-tiba datang menemuiku dan meminta ijin untuk melakukan kultivasi tertutup selama beberapa hari. Tampaknya mereka berdua sama-sama mendapatkan pencerahan saat terakhir kali aku meminta mereka mencari bahan baku di sekitar reruntuhan Sekte Palu Surgawi,” jawab Liu Gang lalu berjalan mendekati batu itu.


Liu Gang memegang sebuah lempengan batu giok yang merupakan kunci masuk ruang rahasia ini lalu menempelkannya ke permukaan batu itu.


Batu giok itu secara perlahan mulai masuk ke dalam bongkahan batu besar itu dan membuat telapak tangan Liu Gang menempel pada permukaan batu itu.


Langkah selanjutnya yang biasa ia lakukan adalah menggeser bongkahan batu ini ke samping. Akan tetapi, Ia tiba-tiba merasakan sensasi tak nyaman saat tangannya menyentuh permukaan batu itu. Namun, Liu Gang tetap memaksakan diri menyentuh batu itu dan berusaha menggesernya ke samping.


Semua usaha yang dilakukan Liu Gang ternyata sia-sia. Bongkahan batu yang biasanya dapat dengan mudah ia geser, saat ini beratnya telah bertambah hingga sepuluh kali lipat.


“Apa yang terjadi? Apakah mungkin ruang rahasia ini terkunci dari dalam?” celetuk Liu Lei melihat Liu Gang sama sekali tak mampu mengeser bongkahan batu itu.


Lihat selengkapnya