Pemburu Angkasa

Oleh: Aldrin Ali Hamka

Blurb

Di sekolah barunya, dada Ilkin bergejolak melihat para pemuda
bergelantungan dan terjun belasan meter dari lantai dua. Tekatnya untuk bergabung
dengan para "Pemuda Alam" kian kuat, saat sang guru geografi membakar
semangat para murid di kelas untuk belajar pada peristiwa-peristiwa alam. Terjun ke dalam organisasi Pemuda Alam, Ilkin semakin mencintai kegiatan pendakian. Ucup, salah satu pentolan Pemuda Alam penggemblengnya itu menginspirasi Ilkin untuk mendaki atap-atap tertinggi dunia. Menggapai puncak dunia itupun menjadi hasrat besar Ilkin, meski ia sendiri tak mengerti, jalan apa yang harus ditempuhnya.

Di sekolah, Ilkin mengenal Eria. Ilkin semangat untuk memperlihatkan
indahnya panorama alam kepadanya. Untuk itu, Ilkin belajar fotografi secara
otodidak, dan menghadiahkan foto-foto petualangannya pada Eria.

Saat di bangku kuliah, semangat untuk belajar dunia foto membawa Ilkin untuk
bergabung dengan organisasi penggemar fotografi. Di organisasi itu pula ia
mengenal Orlan, pemuda dingin dengan intelektualitas seni yang tinggi. Orlan
terseret ke dalam petualangan Ilkin.

Suatu ketika, Orlan dan Ilkin menjadi panitia toekang sodrek pada Festival
Malang Tempo Doeloe. Saat mereka menyusuri festival itu, mereka berhenti pada
kios buku loak yang dikerumuni pengunjung. Di situ pulalah Ilkin menemukan
buku pelajaran bahasa Rusia. Ilkin hendak membelinya, tapi tak punya cukup uang. Iapun pergi dari kios itu dengan lesu, karena teringat, dari buku itulah mungkin terbuka jalan untuk menggapai salah satu puncak tertinggi benua Eropa, Elbrus.

Namun, tak disangka, Orlan membelikan buku itu untuk sahabatnya, Ilkin. Ilkin sangat gembira, iapun bersemangat untuk mempelajari bahasa Rusia secara otodidak. Akankah buku itu dapat membawa Ilkin ke puncak dunia?

Info:
Novel diangkat dari kisah nyata yang dialami oleh penulis.
Foto cover adalah foto asli penulis yang sejalan dengan cerita di dalam novel.

Lihat selengkapnya