Yudhis ternyata menyimpan Artefak Gelang Dewa Hanoman yang di dapatnya dari rumah Ki Ageng Susno beberapa hari sebelumnya untuk dipakai di kaki kirinya untuk mengelabui para pemburu Artefak lainnya yang mengincar kemampuan dari Artefak itu, Banyak Penjahat yang mengincar Artefak yang ada di tubuhnya karena nama Yudhis sudah mulai dikenal di kalangan para penjahat pemburu Artefak setelah mengalahkan banyak penjahat di wilayah itu, Yudhis yang mengalahkan Gagak Abang dengan tendangan apinya hingga menyebabkan tubuh Gagak Abang hangus terpanggang tidak menyangka kekuatan dari gelang Dewa Hanuman di kakinya dapat membuat kekuatan tendangan mautnya menjadi beberapa kali lipat lebih sakti dari biasanya, Gagak Abang tewas setelah menerima serangan kuatnya dimana ketika itu ada kejadian yang membuat Yudhis marah.
Yudhis dan Lili melanjutkan perjalanan mereka berdua tanpa disadari ada seseorang yang sangat kuat mengikuti mereka dari jauh dia adalah Nanda seorang laki-laki berjiwa petualang sama seperti Yudhis yang menginginkan Artefak-artefak Langka di seluruh penjuru jawa.
Nanda berniat memiliki Gelang Dewa Hanuman yang berada di kaki Yudhis karena selama ini dia selalu mengikuti Yudhis kemanapun berada dengan Artefak yang membuat dirinya terbang Nanda bisa terbang dan mengikuti Yudhis dan Lili tanpa diketahui keduanya yang menggunakan satu kuda.
Di sebuah jalan menuju hutan setelah mengambil kudanya di tempat penitipan Kuda, terlihat kuda hitam itu ditunggangi oleh mereka berdua, Yudhis segera melanjutkan perjalanan mereka kembali ke desa Layansari dimana mereka pernah kecil di desa itu, Yudhis pun sudah lama tidak mengunjungi makam kedua orang tuanya.
"Pak, Bu Yudhis datang lagi maaf sudah beberapa tahun tidak kemari, karena Yudhis sibuk dengan pencarian Artefak Magis, Yudhis tidak sabar ingin menghidupkan kembali bapak dan Ibu," ucap Yudhis.
Lili yang mendengarnya menjadi kaget sekaligus terharu, memang ada Artefak yang dapat menghidupkan orang kembali namun kekuatan Artefak itu tidak bertahan lama, apakah Yudhis mengetahui hal itu pikir Lili.
Setelah selesai mendoakan kedua orang tuanya Yudhis dan Lili kembali berbincang sepanjang jalan sambil beristirahat di desa tempat mereka kecil dulu.
"Desa ini sudah kembali seperti dulu, disana itu rumahku yang terbakar kini menjadi rumah orang desa yang lain," tunjuk Yudhis.
"Kenapa kamu tidak mengambil hakmu bukannya kamu berhak atas tanah disana," ucap Lili.
"Aku tidak ingin kembali kesana Li, Aku ingin terus berpetualang masih banyak yang belum aku capai diluar sana, banyak orang hebat dan aku ingin sekali menjadi orang yang dikenal hebat," ucap Yudhis.
"Termasuk mencari Artefak Magis, dan apa kamu tau Artefak yang kamu ingin cari itu langka dan orang yang ingin mendapatkannya juga sangat banyak," ucap Lili.
"Aku tau itu, aku memang malas mendengar ucapan guruku tentang pengetahuan Artefak magis itu namun selama aku mendapatkan Artefak magis yang kuinginkan aku akan tetap berpetualang," sahut Yudhis.
"Termasuk berpetualang sampi tua, kamu sadar tidak Artefak itu ada banyak di pulau jawa ini dan kamu mau keliling jawa untuk mendapatkannya," balas Lili kepada Yudhis.
"Kalau aku mendapatkan Artefak Magis Dewa lainnya aku bisa merasakan dari pakaian Dewa Agni yang kupakai ini, dengan begitu aku selangkah mendapatkan Artefak Magis Dewa lainnya," kata Yudhis menjelaskan kepada Lili.
"Ternyata begitu, Aku pun baru tau ternyata apa yang aku dengar dari pamanku dan juga pangeran di kotaraja mengenai Artefak Magis itu belum semuanya aku ketahui semua," ucap Lili kepada Yudhis.
"Kamu belajar dari kedua orang itu?" tanya Yudhis.
"Pamanku sangat ingin menjodohkanku dengan Pangeran Kotaraja sehingga menyuruhku belajar darinya yang sangat menyukai Artefak Magis itu sehingga lambat laun pangeran menyukaiku dan ikut bercerita mengenai Artefak yang ingin dia dapatkan namun aku tidak menyukai ambisinya yang ingin menyingkirkan ayahnya sang Raja yang sekarang," jelas Lili kepada Yudhis.
"Ternyata begitu pantas saja kamu pergi dan kembali kesini, apakah tidak takut mereka akan mencarimu juga Lili?" tanya Yudhis kembali.
"Aku takut namun setelah melihat kehebatanmu mengalahkan para penjahat itu aku yakin kita berdua mampu menghadapinya," ucap Lili.
"Kamu juga mempelajari ilmu bela diri apakah pamanmu yang mengajarinya?" tanya Yudhis.
"Pamanku mengajariku agar aku tidak lemah seperti kedua orang tuaku yang hanya mempelajari beladiri seadanya, Aku juga memiliki satu Artefak yang melindungiku," kata Lili.
"Artefak apa itu Lili?" tanya Yudhis penasaran.