Arka mungkin telah dianggap sebagai siswa paling bermasalah ke dua di sekolah, tapi di semua aksi kebandelannya, tidak pernah ada satu pun siswa yang kena bully oleh Arka.
Karena Arka tidak begitu suka mem-bully orang lain, terkesan tidak gentle. Arka lebih suka memberikan ancaman secara langsung. Tunggu, di mana letak perbedaannya?
Yah apapun namanya, siapa pun siswa yang berhadapan dengan Arka Nugraha pasti tidak bisa merasa tenang. Tidak terkecuali Alfi.
"Gue dan Hany nggak ada apa-apa kok."
Arka mengernyit bingung, tidak menyangka itu kalimat pertama yang Alfi ucapkan padahal dia belum berkata apapun.
Mereka kini sedang berada disalah satu lorong kelas yang sudah sepi karena jam pulang sekolah sudah lewat beberapa menit yang lalu. Dan Alfi terlihat begitu gelisah, "Serius nggak ada apa-apa. Hany tadi nggak serius mengatakan sukanya."
Oh ya, tadi pagi Hany memang terlihat sangat senang sampai memeluk Alfi dan mengatakan suka. Tapi Arka tahu penyebab Hany mau melakukan semua itu, "Iya, tahu, tapi bukan itu kok yang mau gue bicarakan."
Terlihat dengan jelas Alfi langsung menghela napas dengan lega, "Lalu? Mau tanya apa yang disukai Hany lagi?"
"Menurut lo, Hany suka Ilham yang lagi jahil atau Ilham versi baik?"
"Hah?" ekspresi lega yang sebelumnya ditunjukkan Alfi berganti dengan ekspresi bingung.
Arka berdecak kesal, "Cepat jawab!"
"Urghh... bagaimana mengatakannya ya?" kebingungan yang Alfi rasakan mulai terganti dengan rasa takut karena Arka memberi nada membentak, "Ilham emang selalu membela Hany dan menolongnya, tapi dengan cara balas menjahili orang yang isengin Hany."
Menolong dengan cara menjahili? Bagaimana caranya?
Alfi melirik ke arah lain melihat ekspresi kebingungan yang sedang Arka tunjukkan, "Gue emang pernah mengatakan Ilham dulu jahil. Tapi perbedaan sudut pandang antara gue dan Hany bisa mengubah sifat Ilham."
Jika dilihat dari arah yang berbeda bisa memberikan hasil yang berbeda juga ya? Arka mungkin sekarang berada di posisi melihat Ilham sebagai cowok biasa, tidak terlalu alim seperti yang lebih banyak dinilai oleh orang lain.
"Gue menganut prinsip mendekati cewek tuh harus dengan memperlihatkan dan menunjukkan sifat baik. Berarti nggak bisa ya mencontoh apa yang dilakukan Ilham di masa lalu?"
"Jangan konsultasi cinta ke gue, Ka."
Masalahnya orang yang dapat ditanya-tanya mengenai Hany cuma ada Alfi saja, dan sangat tidak masuk akal kalau Arka menanyakan hal yang sama pada Ilham yang sudah dianggap sebagai saingan, "Daripada protes, mending lo kasih saran deh."
"Menggantikan Ilham yang menempati posisi orang paling jahil bagi Hany? Kalau Ilham nggak menjadi nomor satu untuk Hany dalam hal apapun, mungkin dia bisa move on."