Awalnya Hany pikir setiap pagi Arka pasti selalu mendatangi rumahnya agar mereka bisa berangkat bersama ke sekolah. Tapi ternyata tidak, cowok itu masih mau memberi ruang bagi Hany untuk sendirian.
"Kenapa Kakak harus mengantarku ke sekolah?" jadi terasa aneh saat yang datang menjemput adalah Kevin, bukannya Arka.
Kevin tersenyum santai, "Nggak masalah kan? Itung-itung sebagai permintaan maaf udah pergi waktu lagi ngerayain ultah mu."
Memang tidak ada yang salah, dan lagi setelah tahu Kevin pergi dengan alasan kabel listrik di tiang listrik dekat tempat kostnya terbakar, Hany mewajarinya, “Nggak masalah sih, tapi agak aneh aja Kakak yang tinggal di rumah yang beda jemput aku begini.”
“Oh ayolah, begini-begini aku tetap seorang kakak yang ingin tahu kehidupan sekolah adiknya. Jadi cepat naik sini.”
Meski bertambah bingung, Hany tetap naik ke atas boncengan, dan Kevin langsung melajukan motor birunya menuju sekolah Pelita.
"Makasih udah diantar."
"Tunggu dulu," saat Hany sudah turun dari boncengan motor dan ingin berjalan pergi, Kevin menahan pergelangan tangannya.
Gagal melarikan diri dengan bergegas pergi, Hany cemberut karena harus meladeni rasa penasaran sang kakak pada kehidupannya yang sangat jarang muncul, "Apa lagi, Kak? Walau jam masuknya masih sekitar sepuluh menit lagi, tapi lebih baik aku udah berada di dalam kelas kan?"
Mata Kevin menjelajahi sekelilingnya, menatap para siswa dan siswi yang juga baru berdatangan, "Kalau bisa Kakak ingin ketemu Ilham."
Sudah diduga, sifat seorang kakak yang jarang muncul dari Kevin pasti disebabkan oleh Ilham yang kembali muncul di kehidupannya. Hany menghela napas dengan pasrah, "Mau apa ketemu Ilham? Aku aja nggak tahu dia udah sampai sekolah atau belum."
"Mau lihat dia sekarang udah jadi cowok ganteng atau belum. Kan Kakak mau tahu seperti apa cowok yang dari dulu udah merebut hati kamu."
Maaf deh selera Hany mimiliki tampang yang biasa saja. Walau tidak ganteng, tapi Ilham selalu menjadi satu-satunya cowok yang paling baik untuk Hany.
Hany mengeluarkan ponsel untuk mencoba menelepon Ilham. Menanyakan sekarang berada di mana, tapi kalau tidak diangkat berarti Ilham masih dalam perjalanan. Dan hasilnya adalah tidak diangkat, "Masih OTW mungkin."
Kevin mengangguk, "Kalau gitu kamu jangan masuk dulu."
Terserah, Hany capek berurusan dengan sikap egois Kevin, dan lagi sepertinya mereka tidak terlalu menarik perhatian. Beda saat Hany sedang bersama dengan Arka atau Ilham.
"Ah, cowok yang pakai motor ninja warna merah adalah cowok yang suka padaku," ketika melihat Arka, Hany langsung memberitahu Kevin agar tidak merasa penasaran lagi.
Karena posisinya sedang berada di luar pagar sekolah, otomatis Arka yang mau memasuki pagar melihat Hany dan Kevin dulu. Arka memang tidak memberhentikan motornya, tapi ekspresi kebingungan tergambar jelas di wajahnya.
Iya, pasti bingung. Arka kan tidak tahu Kevin adalah kakak Hany dan sudah salah paham dengan menganggap Kevin sudah meninggalkan Hany saat melakukan dinner ulang tahun.
"Jangan lihat buku dari cover-nya ya?"