Penata Hati

Fani Fujisaki
Chapter #24

24.

"Apa yang terjadi, Han? Kenapa lo basah begini?"

Melihat wajah Ilham yang begitu khawatir, Hany sulit menahan diri lagi. Tanpa peduli lagi dengan keadaan tubuhnya yang basah dan tangisnya mulai pecah, dia memeluk tubuh Ilham. Menyandarkan kepalanya di dada cowok itu, "Ilham."

Walau kebingungan, Ilham tetap mengelus kepala Hany selembut mungkin untuk memberikan ketenangan, "Iya, kenapa?"

"Maaf membuat pacar lo cemburu."

Ilham menatap Ana yang memang berdiri di sampingnya. Tapi Ana tidak terlihat cemburu sedikit pun, pacarnya ini juga sedang menunjukkan raut wajah khawatir yang sama, "Lo nggak mungkin nangis hanya karena buat gue berantem dengan Ana, Han."

Iya, Hany tahu. Ana tidak pernah sekalipun terlihat cemburu melihat interaksi yang dilakukan Hany dengan Ilham. Padahal Ana adalah pacar Ilham. Beda sekali dengan Nabila. Belum menjadi pacar Arka, tapi cemburunya sudah di luar batas.

"Siapa yang melakukan ini, Han?" Hany bahkan bisa mendengar dengan jelas nada cemas dari pertanyaan yang diberikan oleh Ana.

Tapi bukannya menjawab, Hany justru merasa tangisannya semakin sulit diberhentikan. Dia sudah mencoba bertahan selama ini dari labrakan yang dilakukan Nabila, tapi sekarang dia tidak dapat melakukan hal yang sama.

"An, lo pulang duluan ya? Gue mau antar Hany pulang, dia kayaknya butuh waktu agak lama untuk menenangkan diri."

Tubuh Hany terlonjak pelan, apa yang sebenarnya dipikirkan oleh Ilham? Kenapa dia didahuluan dibandingkan pacar sendiri?

"Ilham antar setelah Hany tenang ya? Pokoknya jangan biarkan dia sendirian dulu sebelum kondisinya membaik."

Urghhh, dan kenapa Ana setuju saja? Seharusnya Ana cemburu kan? Kenapa Hany diperlakukan dengan sangat baik seperti ini?

"Iya, Ilham pasti menjaganya kok. Ana juga kalau udah sampai rumah kasih kabar ya?"

"Baiklah, Ana pulang duluan ya?"

Setelah mendengar suara langkah yang pergi menjauh, Hany dapat merasakan kepalanya kembali dielus dengan lembut, "Jangan nangis, Han. Gue akan melindungi lo lagi kok."

"Mereka keterlaluan, Il. Mereka sampai nyiram gue gini," sambil sesunggukkan, Hany mulai mengatakan yang tadi terjadi.

"Jika lo mau, gue bisa bantuin lapor ke BK. Gue dipercaya oleh guru kok, lo nggak perlu takut."

Walau Ilham mau membantu, Hany juga bingung bagaimana cara menjelaskan yang dialaminya oleh guru BK. Yang melakukan hal ini memang Nabila, tapi alasan Hany mendapat perlakuan kasar begini karena Arka yang terus mendekatinya.

"Apa yang lo lakuin sama Hany?"

Ilham menatap Arka yang berjalan mendekat, si kapten basket itu terlihat kesal dan marah. Tapi dengan tidak peduli Ilham masih memfokuskan tangan kanannya untuk mengelus-elus kepala Hany.

"Lo ngapain peluk-peluk Hany? Lo tuh udah punya pacar, tapi sekarang justru mesra-mesraan di belakang pacar lo. Gue bakal laporin kelakuan lo pada Ana."

Lihat selengkapnya