Penata Hati

Fani Fujisaki
Chapter #27

27.

Kekuatan internet sangatlah mengerikan. Meski Hany tahu akan hal itu, dia tak menyangka postingan yang Putra kirim di grup sekolah ketika berada di tengah-tengah jam istirahat sudah memberi efek ketika waktu istirahat usai.

Saat Hany sedang berjalan kembali menuju kelas, ada banyak sekali mata yang memandang ke arahnya. Hany tidak mau tahu apa yang sedang mereka pikirkan, yang jelas sekarang dia menjadi jauh lebih populer dibanding sebelumnya.

"Kok gue nggak merasa penasaran dengan perubahan lo ya? Padahal teman-teman kita saat SD pada kaget semua waktu terakhir kali kita reuni."

Hany menatap Alfi yang sedang berjalan di sampingnya, "Lo kan lihat proses dari gue masih gemuk sampai kurus gini."

Alfi balik menatap Hany dengan pandangan aneh, "Kita beda SMP, Han. Gue nggak benar-benar lihat prosesnya."

Memang saat SMP Hany dan Alfi berada di sekolah yang berbeda. Tapi rumah mereka berdekatan, masih ada kesempatan untuk saling bertemu, "Gue merasa bisa gemuk lagi gara-gara Ilham."

"Lo makan mulu karena sakit hati udah ditolak?"

Kesal terus diledek, Hany mencubit lengan Alfi dengan tidak terima, "Lo nggak lihat apa yang tadi gue makan di kantin? Ilham sedang melakukan balas dendam yang manis gara-gara gue dekat dengan pacarnya."

Tadi Alfi terlalu fokus dengan pembicaraan yang mereka lakukan, dia sama sekali tidak melihat apa yang dimakan oleh Hany, "Ilham kasih lo kue? Gue sekarang merasa sangat cemburu, Han."

"Gue bakal minta tanggung jawab sama dia."

"Lo nggak bisa nikah sama Ilham."

"Gue tahu. Bahkan walau dalam mimpi sekalipun, gue tetap nggak bisa bersama dengan Ilham," Hany membalas ucapan Alfi dengan nada tidak niat, mengabaikan kalau mereka sudah sampai kelas.

Tanpa perlu berkomentar, seharusnya Alfi juga sangat tahu bagaimana tanggapan orang tua Hany mengenai Ilham. Orang tua Hany sudah tidak dapat melihat Ilham sebagai cowok baik-baik.

Memang Hany mau menerima Ilham tanpa peduli dengan masalah yang terjadi pada keluarganya, tapi orang tua Hany tidak dapat melakukan hal yang sama.

Padahal dari dulu sampai sekarang Ilham sudah sangat baik. Memang Hany ingin menjelaskan segala macam sifat baik yang dimiliki Ilham agar orang tuanya mengerti, tapi Hany terlalu takut mendapatkan hasil berbeda. Orang tuanya justru semakin protektif, dan Hany semakin menjauh dari Ilham.

Hany tidak ingin disuruh menjauhi Ilham seperti empat tahun yang lalu. Dan Hany juga tidak ingin Ilham dimarah-marahi hanya karena dekat dengannya.

Lihat selengkapnya