Penata Hati

Fani Fujisaki
Chapter #4

4. Fakta

Merebut semua perhatian para siswi. Ilham merebut perhatian siswi dari Arka. Kok bisa? Memang bagaimana caranya?

Ucapan Arka setelah memakan cookies buatan Ilham sangat mengusik Hany. Dia terlalu dibuat bingung karena logikanya seperti sedang dipermainkan.

Coba saja pikirkan bagaimana bisa Ilham merebut perhatian siswi dari Arka yang notabene memiliki wajah tampan. Meski sangat menyukai Ilham sekalipun, Hany mengerti cowok itu tidaklah memiliki tampang yang bisa langsung memikat lawan jenis dalam sekali lihat.

Hany sangat tidak mengerti dengan tuduhan yang telah Arka layangkan. Meski sudah dibuat penasaran, sayangnya Hany tidak dapat bertanya pada Feli karena temannya itu punya kegiatan OSIS setelah pulang sekolah. Dan sialnya tidak ada orang lain yang bisa ditanyakan.

Ini salah Ilham dan Arka. Karena menembak Ilham dan juga diincar Arka, Hany memiliki kesulitan untuk mencoba menambah jumlah teman lagi. Ingin mencoba menghindari dua cowok itu pun terbukti tak bisa dilakukan dengan mudah.

Apa sampai lulus Hany terus tidak memiliki teman perempuan selain Feli? Sedih bangat sih.

"Lo anak baru yang digosipkan itu kan?"

Karena ada empat orang yang menghalangi langkahnya, Hany terpaksa berhenti berjalan di koridor lantai bawah sekolah.

Siapa mereka? Teman sekelas saja belum Hany hafalkan semua, sekarang malah muncul geng cewek yang tidak dikenal sedang melabraknya.

Salah satu dari mereka yang rambutnya dicat pirang kecoklatan maju selangkah, "Lo anak baru jangan coba deketin Arka deh. Arka itu milik gue."

Hany menghela napas dengan lelah, "Gue nggak deketin Arka, dia yang justru deketin gue. Terus lo siapa emangnya? Pacar Arka?"

"Gue Nabila. Selain gue, nggak ada yang boleh deketin Arka. Dan apaan lo sok kecantikan bangat? Mana mungkin Arka mau deketin lo!"

Faktanya memang Arka yang mendekati Hany, yang justru ingin didekati Hany adalah Ilham. Kenapa cewek ini memberi tuduhan palsu? Apa dia tidak lihat aksi Hany yang nembak Ilham di depan pintu kelas perhotelan?

Jika yang melabrak adalah pacar Ilham, wajar dilakukan karena Hany salah. Tapi yang melakukannya justru cewek yang tidak mengaku secara gamblang sebagai pacar Arka, "Kalau lo segitu nggak sukanya Arka dekat sama gue, kenapa nggak coba jauhin gue dari dia aja? Gue senang kok kalau lo mau melakukan itu."

"Gue pasti bakal buat Arka menjauh dari lo. Jadi lo nggak perlu kecentilan dekat-dekat Arka."

Kecentilan ke Arka katanya, ingin Hany tertawa mendengar ucapan itu. Dia kan cuma sekali saja menunjukkan sikap centil dengan mengibaskan rambut, itu juga ke Ilham bukan ke Arka, "Gue rela bertingkah centil cuma buat Ilham doang."

Karena kurang mendengar gumaman Hany, Nabila memicikkan matanya, "Lo ngomong apa?"

"Ah nggak, kalau gitu semoga berhasil."

Melihat Hany masih juga bersikap santai, Nabila mendengus sebal kemudian berjalan pergi bersama teman-temannya.

Begitu saja? Hany melihat kepergian empat orang itu dengan malas. Aksi melabrak ternyata tidak disertai bullying. Sama berarti ya dengan yang pernah Hany alami di sekolah lamanya?

Karena menerima pernyataan cinta dan menjadi pacar cowok tampan yang menjabat sebagai ketua OSIS, ada segelintir perempuan yang dulu juga bertingkah seperti Nabila.

Selama belum ada tindakan, Hany sudah belajar untuk bersikap santai atau justru melakukan perlawanan balik menggunakan kata-kata.

Tapi kali ini Hany rela dilabrak, apalagi kalau Nabila benar-benar mampu membuat Arka menjauh darinya. Hany justru harus berterima kasih sudah dijauhkan dari cowok yang mengusiknya.

Saat membalikkan tubuh dengan niat ingin kembali berjalan keluar dari sekolah, Hany dikejutkan dengan kehadiran perempuan lain yang berdiri di dekatnya.

Lihat selengkapnya