Penata Hati

Fani Fujisaki
Chapter #13

13. Dinner

Bingung. Tidak mengerti. Heran. Itulah yang sedang Hany rasakan dengan melihat keberadaan Arka yang entah datang dari mana tiba-tiba muncul di hadapannya.

Kok bisa Arka berada di sini pada waktu yang sangat tepat? Lalu bagaimana bisa cowok ini tahu keberadaannya? Dan sudah sejak kapan Arka ada di sini?

Arka tersenyum melihat wajah Hany yang masih menunjukkan raut kebingungan, "Lo cantik malam ini."

"Kenapa lo bisa tahu gue ada di sini?"

"Sekarang zamannya teknologi, Han, apa aja bisa didapatkan dari sini," jawab Arka sambil menunjukkan ponsel miliknya dengan santai.

Pakai GPS ya? Sungguh kemajuan teknologi yang terkadang suka merugikan, "Stalker."

Bukannya merasa tersindir, Arka justru mengangkat kedua bahunya dengan cuek, "Lalu kenapa lo sendirian? Ditinggalin pacar?"

Pacar? Apa Arka sudah salah menganggap Kevin sebagai pacar Hany? Jika iya malah bagus, Hany mungkin jadi bisa terhindar dari cowok ini secepatnya, "Bukan urusan lo kan gue mau jalan sama siapa aja?"

"Jangan sok jutek dong, gue kan cuma penasaran dengan cowok yang ngajak lo pergi. Tapi ternyata dia malah mendadak ninggalin cewek cantik kayak lo begitu aja. Nggak bertanggung jawab bangat."

Harus Hany akui jika Kevin tadi memang meninggalkannya dengan sedikit tidak bertanggung jawab. Minimal sang kakak kan bisa mengatakan masalah di kost agar Hany juga tidak kepo, "Nggak usah berkomentar, lagian ini bukan urusan lo."

"Urusan gue dong. Gue kan nggak mau ada cowok yang nyakitin lo lagi."

Apa tidak bisa satu hari saja Arka tidak menggombalinya? Tapi karena sudah merasa lelah, Hany memutuskan untuk meneruskan kembali makan saja. Meladeni Arka tidak ada habisnya.

Seolah kediaman Hany merupakan persetujuan untuk Arka tetap berada di ini, dia pun memanggil pelayan dan memesan makanan. Dan Hany lebih dulu menyuruh pelayan itu untuk membungkus makanan yang tadi dipesan Kevin, sebelum Arka mengatakan itu makanan sisa.

"Kenapa malah dibawa pulang?" tanya Arka dengan tidak mengerti setelah pelayan sudah pergi meninggalkan meja.

"Sayang kalau dibuang, kan lumayan bisa dijadikan sarapan pagi gue."

Arka mengerutkan keningnya, "Lo mau makan makanan sisa orang lain?"

Itu makanan sisa kakak sendiri. Saat masih kecil bahkan mereka pernah makan mie rebus di satu mangkuk yang sama, jadi di mana masalahnya? "Tergantung orangnya."

Lihat selengkapnya