PENCIL 2B

Donquixote
Chapter #15

Chapter #15


Sementara sistuasi lapangan makin memanas. Suara pendukung tim menggelegar heboh meramaikan acara 17 yang dilakukan awal ini. Penggemar Nahar yang paling berisik dan menonjol adalah Neina dan Aisyah.

Neina dan Aisyah berteriak mendukung Nahar sambil membawa karton bertulis nama Nahar.

“Na’er! Na’er! Na’er!!!” seru mereka.

Saat Nahar menggiring bola, lawannya berusaha merebut. Lari mereka terlalu cepat, si lawan menarik pakaian Nahar hingga baju Nahar sobek memperlihatkan punggung polosnya.

“Apa ini, sit, wasit,” Nahar protes dengan dramatis ala-ala pemain drama. Penonton dan pemain tertawa terbahak.

“Eh wkwkwkwk, sorry gak sengaja bro,” ujar si lawan.

“Wah, ini pelecehan sit. Tubuhku yang polos ternodai,” gayanya yang paling tersakiti si Nahar.

Wasit memberi kartu kuning. Timnya pun dengan marah-marah menyeret si pelanggar. Lehernya dicubit seperti kucing, ditarik ke posisi belakang.

“Woi Nahar!” Neina meneriaki Nahar, Nahar menoleh, “Sini aku benerin bajumu!” teriak dia. Dengan nurut Nahar berlari ke arah Neina. Neina mengeluarkan laknban bening.

“Liat sono,” tunjuk Neina buat menghadap ke depan.

Sobekannya cukup lebar. Neina dengan ketawa cenge-cengesan melakban sobekan baju Nahar.

“Nahar muter-muter,” perintah Neina. Dari dada sampai perut dengan cara melakban melingkar di tubuh Nahar.

“Nahar wkwkwkwkw!” tawa leak Aisyah terpingkal-pingkal, “Nurut banget ni anak wkwkkwkw! Aduh perut ku sakit, aduhhh!”

Neina menepuk bahu Nahar ketika selesai melakban.

“Dah, sono bertempur wkwkwkkw!”

Nahar langsung lari kembali ke lapangan dan bermain bola. Semua orang ketawa dengan modelan baru baju yang di kenakan Nahar penuh lakban.

Victor yang habis mengantar Rian pun muncul di sebelah Neina.

“Buset, baju Nahar kenapa tu?” celetuk Victor.

“Sobek digeret si Kevin, terus aku lakban bajunya wkwkwk!” sahut Neina.

Semua orang terhibur mendapati pertunjukan lomba yang sehat, menyenangkan tanpa kericuhan.

Sorakan pendukung makin bergemuruh. Semangat muda mereka makin membara.

“Ayo Nahar!!!” teriak mereka.

Sampai mereka menyanyikan lagu yang biasanya dinyanyikan semua pendukung di TV-TV acara bola.

Semua orang baik pendukung lawan, panitia, dan guru yang mampir melihat. Mereka bernyanyi bersama, ada yang beberapa orang merekam moment dengan ponsel, terutama guru-guru yang gak mau ketinggalan.

Lihat selengkapnya