Jam pelajaran kini memasuki olahraga. Seperti biasanya mereka pemanasan terlebih dulu. Lalu lari satu putaran di lapangan.
Kebetulan guru mereka ada keperluan, jadi olahraga tetep jalan. Terserah olahraga apa saja di lapangan. Biasanya para cowok tanpa diarahkan pun, mereka akan bermain bola sedangkan para cewek mainan basket alias rebutan basket.
Neina dan Aisyah berada satu grup basket. Mereka mengenakan rompi hijau stabilo, tim lawan rompi oren.
Prittt! Suara peluit berbunyi, bola dilambungkan, mereka melompat lalu berebut bola. Neina membawa bola itu maju ke arah lawan. Sekitar 5 orang mencegat Neina.
“Aa!! Kyakkkkk! Waaa!” teriak mereka berebut bola.
Bola seperti gula dikroyok semut. Neina sampai membungkuk sambil memeluk bola di perutnya. Karena tidak tahan kepanasan dikerubungin orang, ia melempar asal bola, bola pun menggelinding keluar.
Aisyah dan yang lain berlarian mengejar bola. Seketika mereka mirip zombie yang kelaparan, atau emak-emak yang berebutan sembako. Waktu Aisyah berhasil mendapatkan bola, orang-orang langsung mengerumuni Aisyah hingga hijabnya terkoyak.
Dengan tenaga Sparta-nya Aisyah membawa, bukan men-drible bola sampai ke ring. Semua orang terbawa arus dan ikut keseret bahkan ada yang terpeleset jatuh.
“Arghhhhhh!!!!” teriak Aisyah dalam kayak suara berat cowok.
Aisyah mencoba melompat lalu menembak ke ring bola. Bola meleset dari ring tersebut. Aisyah pantang menyerah, ia mengejar kembali bola secara brutal, sedangkan Neina kembali ke bangku cadangan, badannya sudah kehabisan tenaga akibat adu fisik dengan pemain lain.
Neina duduk hingga jam istirahat berbunyi. Nahar bersama Victor datang menjemput Neina dan Aisyah. Mereka duduk di tepi lapangan. Beristirahat sambil menikmati botol minuman.
Nahar melinting lengannya ke atas. Memamerkan lengannya yang belang bekas terik matahari. Aisyah dengan usil menampol lengan Nahar.
Pak!
“Gak ada ototnya ngapain dipamerin woi,” sindir Aisyah.
“Tapi kokoh bakoh, masalah otot gampang lha,” bela Nahar optimis.
“Habis ini pelajaranya apa?” tanya Victor.
“Bahasa Inggris,” jawab Neina.
“Ada PR gak?” tanya Victor lagi.
Dengan cemberut Neina berkata, “Ada,”
“Mampus, belum ngerjain PR,” ujar Victor.
“Ais, dah ngerjain PR belum?” tanya Nahar.
“Belum lah, kan aku lemah Bahasa Inggris, rencananya mau nyontek kalian,” saut Aisyah.
“Aku baru separo ngerjain,” ujar Neina.
“Pinjem kelas sebelah aja, keknya hari ini ada jadwalnya deh di IPA B,” Nahar menerka-nerka.
“Coba pinjem si Bayu,” usul si Victor.
“Yuk sekarang,” ajak Nahar yang sudah berdiri.
***
Mereka sudah berdiri di ambang pintu kelas IPA B, yang kebetulan guru Bahasa Inggris sama. Victor melempar senyum ramah ala penjaga kasir almahumart. Sedangkan Nahar mencari-cari sosok Bayu.
“Bayu ada?” tanya Nahar kepada semua orang.
“Bayu yang mana?” tanya usil cewek.