Bang Jo kembali mengambil beberapa permen karet dari dalam sakunya, memasukkan ke dalam mulutnya dan mulai mengunyahnya perlahan, begitu menikmati.
"Nggak pernah ada yang bisa jelasin bentuk Sindai dengan benar. Tadi Abang bilang, kebanyakan orang yang diculik Sindai jarang balik, begitu?" tanyanya sambil meniupkan balon dari perment karet yang di kunyahnya.
Aku hanya mengangguk.
"Sebagian ada yang bisa ditolong walau susah. Tapi mereka nggak kembali tidak dalam keadaan utuh. Sindai nggak akan membiarkan mangsanya lolos dengan mudah dan nyeritain bentuknya ke orang lain."
Bang Jo menjelaskan dengan nada sedikit ditekankan.
Sampai sini aku mulai gemetar lagi membayangkan bentuk Sindai yang sungguh mengerikan tadi.
"Sindai itu masih ngikutin kita sampe sekarang." jelas Bang Jo lagi.
"Dia nggak akan ngelepas kamu dengan mudah, tapi dia juga nggak bisa mendekat karena sejak kejadian tadi, kita dijaga sama makhluk lain di kanan-kiri."
"Apaan, Bang?" tanyaku.