Pendakian Terakhir

Uki.Sari
Chapter #23

BAB 23

Langkah Nek Kerdil terhenti ketika mendengar auman barusan. Tanpa membalikkan tubuhnya, wajahnya berputar menghadap Bang Jo. Matanya mendelik menakutkan. Sekarang Nek Kerdil dan Atok Kerdil bersama-sama bergerak maju ke arah kami.

Bang Jo tiba-tiba menjatuhkan dirinya. Badannya sekarang merangkak, jari tangannya menancap ketanah. Kembali terdengar geraman-geraman kecil dari mulutnya.

Aku yang ketakutan semakin merapatkan diri pada pohon yang ada dibelakangku. Tanganku benar-benar gemetaran sangat hebat sambil menutup kedua telingaku. Sementara di depanku, Bang Jo dan Nek Kerdil serta Atok Kerdil saling menatap satu sama lain.

Bola mata Nek Kerdil bergerak berpindah-pindah dengan cepat pada Bang Jo dan juga aku. Lalu tanpa membuka mulutnya Nek Kerdil mengeluarkan suara yang kering dan dingin...

"Ko maken ko ikak semue e.... Dak kek ko berik apon ikak."

Aku hampir pingsan ketika mendadak sesuatu melintas disampingku. Dari sebelah kiriku berjalan dengan tertatih sosok bungkuk seorang lelaki tua. Aku hampir tak mempercayai mataku, itu adalah Atok Karni dari Desa. Atok yang memberikan amanah kepada ku ketika akan memulai pendakian kembali menuju Puncak Bukit Maras. Apakah dia naik sejauh ini untuk menyusulku? pertanyaan itu kini muncul di benakku.

Tok Karni itu melangkah pelan sekali dengan kaki sedikit diseret. Kedua tangannya memegangi tongkat kayu untuk membantunya berjalan. Dia lewat begitu saja tanpa menoleh kearahku.

Lihat selengkapnya