Pendekar Penguasa Dua Pedang Sakti

Reynal Prasetya
Chapter #3

Bab 003 - Saatnya Keluarkan Jurus Andalan

Tak ada pilihan lain, ia harus segera mengeluarkan jurus ‘Tongkat Angin Puting Beliung’ yang merupakan jurus andalannya itu sebelum Bara Jagal beserta sekutunya berhasil masuk ke padepokan, lalu merebut kitab ilmu silat yang sekarang sudah ada di tangannya.

Lihat juga bagaimana Saka Dirga tengah berjuang begitu hebat menghadang musuhnya di luar padepokan. Tak lama lagi murid-muridnya juga pasti akan mati terbunuh. Tampak tubuh mereka sudah mandi peluh, sebuah pertanda bahwa mereka betul-betul memeras tenaga dalamnya untuk bertarung.

Bahkan Saka Dirga terpaksa harus mengeluarkan dua pedang trisula yang menjadi senjata andalannya untuk memukul mundur para prajurit dari tiga aliansi perguruan yang makin beringas itu. Belum lagi Bara Jagal, Ronggowelang dan Amukraga Kencana yang sudah pasti akan segera menyerangnya habis-habisan.

“Semoga saja Arya berhasil mengamankan kitab ilmu silat itu!” gumamnya harap-harap cemas.

Maka Arya Wisesa mulai memejamkan matanya. Ia hendak memusatkan pikirannya ke satu titik untuk mengakses sebuah energi tenaga dalam yang besar. Harus benar-benar fokus. Ia mengatur keluar masuk nafasnya. Sebuah hawa murni yang disebut energi tenaga dalam itu mulai terkumpul berputar-putar di sekitar telapak tangannya. Hangat.

Lantas ia membuka mata dan menyalurkan energi tenaga dalam itu ke tongkatnya, dan mulai memutar-mutar tongkat itu searah jarum jam. Dari yang mulanya lambat, terus berputar semakin cepat, laksana baling-baling helikopter yang siap lepas landas. Menghasilkan energi angin yang begitu besar! Sehingga barang-barang dan pajangan-pajangan yang ada di sekitar ruangan itu pun langsung beterbangan. Saking cepat sekali putarannya.

“Kurang ajar! Ilmu apa yang akan dia keluarkan?” gerutu salahsatu murid Bara Jagal sedikit panik.

“Sebaiknya kita waspada!” sahut temannya. Yang satu lagi hanya mengangguk sambil memasang kuda-kuda siap siaga.

Ketika energi angin yang dihasilkan itu sudah sedemikian kuat, langsung saja Arya Wisesa mengayunkan tongkatnya ke arah tiga murid Bara Jagal tadi.

‘Wussshhhh…!’

Gelombang angin dahsyat terdengar begitu kencang.

Sontak saja ketiganya langsung terpental sejauh sepuluh tombak, hingga melewati ambang pintu. Tubuh mereka tampak begitu ringan tersapu angin. Seolah ada tangan raksasa tak kasat mata yang menampar mereka sedemikian kencang.

Mereka terguling-guling tak beraturan dan saling terpencar ke segala arah, lalu kompak memegangi bagian bawah perut mereka sambil mengerang-ngerang kesakitan.

Lihat selengkapnya