Pendekar Sarang Demit

Raxl Sri
Chapter #3

Yang Tersembunyi#3

Surya Sukma telah sampai di sebuah perkampungan kecil sederhana, namun begitu damai dan asri. Hari itu gelap dan dingin, lalu hutan yang begitu lebat membuat mustahil ada sebuah perkampungan di dekatnya.

Cerita mengenai Kampung Angker yang menjadi satu-satunya kampung di dekat hutan ini sepertinya tidak benar. Nyatanya masih ada sebuah kampung kecil yang masih terlihat hidup di sana. 

"Oh, ada tamunya Dandi. Kamu lagi kesasar nak," tanya seorang lelaki tua menghampiri Surya Sukma yang menuntun kudanya. 

"Oh, benar kek. Sebenarnya Saya bukan kesasar tapi kebetulan lelah diperjalanan," ujar Surya Sukuna mwnjawa pertanyaan kebali tea tersebut.

Dilihatin dari segimanapun, lelaki tua itu pastilah seorang petani yang merupakan warga asli kampung itu sendiri. Sejak ia sampai di perkampungan tersebut, banyak orang-orang lokal di sana begitu ramah menyambutnya. Terutama ketika meluhat bahwa Sandi yang telah menuntunnya ke sini. 

Banyak anak-anak di sekitar kampung begitu ceria, berlarian ke segala arah. Meskipun itu sudah malam tapi suasana kampung tersebut tetap hangat layaknya siang hari. 

"Kalau begitu bersantailah di sini sebelum melanjukan perjalanan," begitu ujar lelaki tua yang menyapa Surya Sukma dengan ramah.

Hanya ada tatapan lurus pada punggung lelaki tua yang menyapanya. Surya Sukma mungkin sudah sampai di sebuah rumah yang dikatakan milik pemuda bernama Dandi tersebut, namun ia kini di tinggalkan sendirian oleh Dandi karena sesuatu. 

"Untuk apa Dia pergi di malam hari?" ujar Surya Sukma yang bertanya-tanya heran. 

Dari raut wajah pemuda polos itu tampak seperti memiliki perintah penting. Namun tingkah lakunya yang terlihat santai membuat pikiran Surya Sukma menganggap, bahwa Dandi adalah seorang pemuda yang polos lagi sangat lugu. 

Dia di suruh menunggu sebentar di depan teras rumahnya. Bahkan tidak lupa kendi air dan beberapa makanan sederhana di hidangkan padanya. 

***

Banyak kuda berwarna hitam kini di giring oleh banyak orang, yang mengikuti langkah pemuda di depan mereka yang menggunakan caping. Mereka menyebut nama pemuda itu Oza. Benar itu adalah Oza Sagara yang terkenal sebagai Pendekar Maut dari kampung mati yang menjadi Angker. 

"Kamu yakin untuk membawanya ke Kampung, ia tidak tahu kalau kamu orang Bernama Oza kan?" tanya gadis terakhir kali yang menyambut kedatangan Oza. 

Lihat selengkapnya