Pendekar Sarang Demit

Raxl Sri
Chapter #7

Musang Emas #7

Entah bagaimana, tiba-tiba saja kedua tangan milik Raden Aji Sukma dan Raden Gyan Harsa terikat dan kini berada di sebuah bangunan dengan batu. 

Tempat itu sangat gelap dan hanya menyisakan sebuah obor di tepian ruangan yang menyala sendu. Angin malam terus berhembus di balik sebuah pentilasi kecil dalam ruangan tersebut. 

"Bagaimana caranya Kita bisa terikat seperti ini?" ujar Aji Sukma yang cukup kesal dengan keadaannya. 

"Ah, tolong jangan terlalu panik ketika diperlakukan seperti ini," ujar Raden Gyan yang dengan santai berbaring, meskipun kedua tangannya telah terikat. 

"Kenapa Kamu terus Santai seperti itu? Kita harus lari dari tempat ini!" ujar keras Raden Aji Sukma.

"Kalau Kamu lari sekarang, tidak ada jaminan Kita bisa hidup di luaran sana," ujar Raden Gyan. 

"Maksud Kamu apa?" tanya Raden Aji yang heran.

"Nanti Aku jelaskan. Sekarang Kamu diam saja," ujar Raden Gyan denan santai. 

Semenjak bertemu sosok pria dengan caping yang menyelamatkan mereka berdua. Meskipun dengan cara membunuh yang kejam, tidak ada perasaan bagi Raden Gyan bahwa sosok pria dengan caping itu adalah musuh. 

Justru ia tahu bahwa orang yang datang itu punya tujuan untuk menyelamatkan keduannya. Ada sisi insting Raden Gyan yang terasah sejak masih kecil. Itu adalah cara bagaimana merasakan niat jahat seseorang atau seseorang itu adalah orang yang akan menjahatinya. 

Kalau pria dengan caping itu punya maksud buruk, mungkin Mereka berdua sudah habis. Namun dengan Mereka berdua yang entah bagaimana sudah terikat di sebuah tempat tanpa tahu apapun. 

Yang membuat perasaan dari Raden Gyan tidak tenang, adalah bagaimana jika kemungkinan besarnya adalah Raden Surya Sukma telah di tangkap oleh Pendekar Maut tersebut. Lalu kini mencoba membawa Mereka berdua yang menyusul. 

Kemungkinan itu muncul, ketika meneliti lebih jauh bagaimana pria dengan caping itu terlihat. Dari bagaimana Dia menyerang serta penampilannya, jelas-jelas tidak ada pendekar yang memiliki keahlian yang sama dengan pria caping tersebut. Lagi aneh adalah bahwa pria dengan caping tersebut tidak memiliki sebuah bayangan tubuhnya. 

Itu seolah-olah pria caping itu selayaknya seperti hantu yang dapat dilihat. Sejauh ingatan yang dimiliki oleh Raden Gyan sendiri, sebelum terbangun dalam posisi terikat, adalah ketika pandangan pria dengan caping tersebut menjadi buram. Ilmu ilusi, itu adalah sebutan untuk sebuah ilmu menipu penglihatan orang lain dan termasuk dalam ilmu langka.

Yang kini dipikirkan oleh Raden Gyan adalah berusaha untuk tetap tenang, sampai semua teka-teki ini terjawab secara perlahan. Jika mereka berdua tidak melakukan perlawanan, maka akan terlihat maksud si penangkap terhadap tindakannya tersebut. 

Tap tap tap.

Lihat selengkapnya