Pengantin Palsu Ceo Arogan

YOSSYTA S
Chapter #4

Chapter #4 Merasa Janggal

Di hotel Kartika, hotel bintang lima yang terkenal mewah dan megah di Jakarta, tepatnya di ballroom. Terlihat pihak wedding organizer tampak sibuk mendekorasi pelaminan yang diadakan di ballroom hotel bintang lima itu.

Terlihat banyak awak media yang berdatangan untuk meliput jalannya pernikahan yang fenomenal itu. Di mana di tempat ini akan diadakan pesta pernikahan antara dua anak pengusaha kaya raya yang pasti akan menjadi topik hangat yang memenuhi berita-berita di berbagai media.

Walaupun acara pernikahan itu akan diselenggarakan pada pukul sepuluh pagi, namun para pemburu berita itu sudah stanbay dari subuh tadi. Ya, seperti itulah mereka rela melakukan itu semua semata-mata hanya untuk bisa meliput berita itu secara ekslusif.

Sementara di tempat lain, kini Nayla berdiri mematung di tengah-tengah jalan. Matanya langsung membulat dengan sempurna, ketika melihat siapa yang kini sedang terduduk di depan pak penghulu. Raut wajahnya menyiratkan antara syok dan juga kebingungan. Ia benar-benar tidak percaya dengan apa yang ia lihat kali ini.

Dengan tatapan yang penuh tanda tanya ia menoleh ke arah samping, di mana sang majikan sedang berjalan mendampinginya. Wanita paruh baya itu hanya tersenyum manis kepadanya, tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Yang membuat gadis itu semakin bingung dengan keadaan sekarang ini.

Dalam hatinya pun berkata, "Aduh ... bisa gawat ini? Bukankah itu CEO muda yang sedang viral di media sosial itu, 'kan? Kenapa cowok itu yang harus menjadi pengantin laki-lakinya, sih? Aduh, bisa bahaya ini kalau aku sampai ketahuan bagaimana? Yang ada aku bisa langsung dihabisin sama dia nanti."

"Ayo, kita harus ke sana sekarang! Liat para tamu sudah menunggu kita dari tadi, Nayla!" ucapan Winda langsung membuyarkan lamunannya dan membuat gadis berlesung pipi itu tersadar.

"Ta-tapi, Nyonya!" Ingin sekali Nayla menolak pernikahan ini dan lari ke ujung dunia agar bisa membatalkan pernikahan tersebut. Namun belum sempat ia melakukan itu. Dia kembali melihat raut wajah seram Winda yang kini sedang menatapnya tajam.

"Ingat dengan perjanjian kita, Nayla! Jika bukan karena keteledoranmu itu, mana mungkin Larissa bisa kabur seperti ini? Jadi, sekarang kamu yang harus bertanggung jawab! Jangan sampai keluargaku nanti malu karena semua ini. Mengerti!" Dengan setengah berbisik wanita yang masih terlihat cantik walau usianya sudah tak muda lagi mulai menggertaknya.

"Dan ingat, jangan sampai rencana kita ini gagal. Jika sampai gagal, maka kamu akan rasakan akibatnya nanti!" lanjutnya lagi.

Lagi-lagi dengan sangat terpaksa Nayla hanya bisa mengangguk pasrah. Sungguh ia merasa sangat tertekan sekaligus bimbang dan ragu di hadapkan dengan pilihan yang sangat-sangat sulit baginya ini.

Dirinya benar-benar tidak berdaya untuk bisa menolak semua ini? Ia harus menuruti kemauan kedua majikannya itu untuk bisa memperoleh uang 10 juta tersebut? Namun, di luar diguaan. Masa ia harus menikah dengan CEO yang terkenal angkuh dan sangat arogan itu?

Ya, walaupun bukan menikah dalam artian yang sebenarnya. Justru itu yang membuatnya merasa sangat khwatir dan ketakutan setengah mati. Sungguh dia merasa sangat syok dan juga bingung dengan situasi sekarang ini.

Dengan tatapan kosong dan wajahnya yang terliat pias. Kini langkah kakinya terasa sangat berat, ia terpaksa mengikuti ke mana langkah Winda membawanya. Hingga pada akhirnya ia terduduk di sebelah pria yang akan menjadi calon suami palsunya itu.

Kini dada gadis bermasker itu berdebar dengan sangat kencang dan perasaannya pun mulai tidak karuan. Keringat mulai mengucur deras di dahinya, telapak tangannnya yang terasa sangat dingin dan kaku bergerak gusar.

Sembari duduk menunduk ia terlihat begitu gugup dan grogi ketika ijab kobul akan dimulai.

Sementara di kursi sebelahnya, tampak seorang pemuda sedang duduk di depan penghulu. Ditemani oleh beberapa para tamu undangan yang duduk berjejer di sekitarnya. Pemuda itu terlihat sangat tampan, gagah dan mempesona dengan mengenakan jas pengantin berwarna putih yang senada dengan pakaian pengantin wanita.

Ketika melihat sang memepelai wanita yang sedang berjalan mendekat ke pelaminan tadi. Pandangan semua orang langsung tertuju kepadanya.

Walaupun wajah gadis itu tertutup masker, namun aura kecantikannya masih saja tetap terpancar dengan sangat jelas. Hingga mampu membuat orang yang memandangnya pun merasa terkagum-kagum, takjub, dan langsung terhipnotip oleh kecantikan gadis itu.

Lihat selengkapnya