Sementara di dalam sebuah taksi, sekitar beberapa jam yang lalu. Terlihat seorang gadis cantik berpakaian modis dengan gaya ala-ala k-pop sedang duduk seorang diri di kursi penumpang.
Gadis itu terlihat sangat cantik dengan rambut lurus yang panjang terurai berwarna pirang, kulit putih bersih, hidung mancung dan tidak lupa sepasang bola mata yang indah berwarna kecoklatan itu terlihat begitu sempurna bak seorang artis Korea saja.
Dan gadis itu bernama Larissa Aditama Putri, yang merupakan putri tunggal dari pasangan Winda Atmajaya dan Aditama Putra. Ya, dia adalah sang pengantin asli yang berhasil kabur dari rumahnya sendiri.
Namun setelah berhasil kabur, kenapa gadis kaya nan manja dan keras kepala itu kini malah berniat ingin kembali ke rumah? Ada apakah gerangan?
"Hiks-hiks ... dasar brengsek! Sialan kau Riky! Udah aku bela-belain kabur dari pernikahan untuk datang ke apartemen kamu. Ternyata kamu malah lagi main belakang dan asik-asikan sama si cewek murahan itu."
"Apa kurangku selama ini, Rik? Hingga kamu tega mengkhianatiku seperti ini? Hiks ... hiks."
Dengan berlinang air mata gadis yang terlihat sedang marah dan juga sedih itu terus mengumpat dan merutuki kebodohannya. Dirinya tidak perduli dengan pak supir taksi yang sedang terus memperhatikannya dari kaca spion dan menatapnya dengan keheranan.
Dengan sesegukan, sesekali ia menyeka air matanya yang jatuh di kedua pipinya. Gadis yang berusia dua tahun di atas Nayla itu kini sedang merasa sangat sedih dan juga kecewa. Sungguh ia tidak pernah menyangka kalau laki-laki yang selama ini ia cintai malah berselingkuh dengan perempuan yang bekerja sebagai sekertarisnya di kantor.
Pada awalnya gadis berambut pirang itu berniat ingin mengajak kawin lari lelaki yang telah menjadi kekasihnya selama hampir 2 tahunan ini. Namun di luar dugaan, di saat ia datang ke apartemen pria itu, dirinya dikejutkan dengan adegan mesra kekasihnya yang sedang memadu cinta di dalam kamar.
Sehingga tanpa berpikir panjang lagi, perempuan cantik itu langsung saja meninggalkan pria tersebut dan ingin segera kembali ke rumah orangtuanya lagi.
Akan tetapi jika ia kembali ke rumah, apakah kedua orang tuanya tidak akan marah dan mengamuk kepadanya?
Namun bila ia tidak pulang ke rumah, ia akan pergi ke mana? Kalaupun pergi ke rumah kerabat dekat yang ada di kota ini juga percuma. Karena pada akhirnya nanti ia akan ketahuan juga oleh kedua orang tuanya.
Sehingga mau tidak mau, gadis itu pun memutuskan untuk kembali saja ke rumah tersebut. Entah apa yang akan terjadi padanya nanti, ia sudah bertekad akan menghadapinya.
"Eh, tapi ... kira-kira sekarang bagaimana keadaan mama dan papa, ya? Pasti keluarga Om Bagas marah besar kepada mereka," gumamnya.
Seketika gadis berambut pirang itu menghentikan tangisnya. Ia kini sedang mengkhawatirkan bagaimana keadaan kedua orang tuanya.
"Ah, tapi coba aku lihat berita di internet dulu. Siapa tau ada yang memberitakan tentang acara pernikahan itu," pikirnya.
Larissa bergegas mengambil ponselnya dari dalam tas. Lalu jari-jari lentiknya kini mulai bergerak lincah menari di atas layar ponsel. Dengan wajah yang terlihat sangat serius dan tegang, kedua netranya menatap tajam ke arah benda tersebut.
Hingga beberapa menit kemudian, gadis itu langsung terbelalak kaget. Dengan sebelah tangan yang menutup mulutnya yang menganga. Gadis itu merasa tidak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat.