Pengantin Raja Direwolf

BunnyTary
Chapter #6

6. Anggur Merah

"Sudah jelek! Dia juga jahat! Selir raja memang keterlaluan!" ucap salah satu bangsawan tua.

Ditrian baru saja keluar dari ruang serba guna. Mendengar obrolan itu, ia bertatapan dengan Everon.

"Tunggu di sini," ucap Everon pelan. Dia sudah seperti detektif ahli yang hendak menyingkap suatu perkara di pesta ini. Perkara yang ditimbulkan oleh selir raja yang baru tentunya. Saling paham, Everon agak menjauh dari Ditrian dan mendekati gerombolan bangsawan itu. Ia mengobrol sejenak. Wajah pria tua itu terlihat tidak nyaman. Entah mereka mengobrol apa.

Everon pun kembali menuju ke tempat Ditrian berdiri. Ditrian telah memasang wajah penasaran.

"Kenapa?"

"Selirmu membuat Evelina menangis," ia berdecak. "Baru muncul malah membuat masalah! Ditrian, kau harus bisa mengendalikan selirmu! Kalau kau biarkan dia liar begitu, apa yang akan orang pikirkan?! Betul kata orang-orang! Tabiatnya buruk sekali!"

Ditrian terlihat bingung dan gusar. "Aku akan bicara padanya nanti."

Setelah itu, Everon mencari-cari Evelina dan menenangkannya. Hingga acara puncak pun tiba. Acara bersulang pesta kemenangan. Everon telah kembali bersama Evelina yang sudah terlihat lebih baik, selesai menangis.

Semua orang sudah berkumpul. Termasuk Raja Ditrian, Grand Duke Everon dan Lady Evelina. Mereka semua memegang gelas anggur merah di tangan. Grand Duke Everon mengambil sebuah botol anggur yang disediakan pelayan. Ia menuangkan cairan marun itu ke gelasnya, gelas Raja Ditrian, dan milik Lady Evelina.

"Mari kita bersulang atas kemenangan kerajaan dan kekaisaran!" seru Grand Duke Everon. "Semoga kerajaan kita diberkati oleh para dewa!"

Raja Ditrian mengangkat gelasnya. "Semoga arwah prajurit dan ksatria selalu bersama dewa!"

"Ya!" seru para tamu.

"Hidup Raja Ditrian!" Everon mengangkat gelasnya tinggi-tinggi.

"Hidup Raja Ditrian! Hidup Raja Ditrian!" seluruh tamu yang hadir bersulang dan meneriakkan namanya.

Mereka pun mulai meminum anggurnya.

Tiba-tiba ...

"Aaakh!"

Belum sempat Ditrian meminumnya, seseorang memukul gelasnya hingga jatuh dan pecah. Begitu pula milik Everon dan Evelina. Gadis itu baru meminum seteguk.

"Hey! Apa-apaan ini?!" pekik Everon.

Pecahan kaca berserakan di lantai. Marmer yang tadinya mengkilap telah kotor dibasahi oleh genangan dan percikan anggur merah.

Raja Ditrian, Grand Duke Everon, Lady Evelina dan pasang-pasang mata para tamu melihat ke arah yang sama. Putri Sheira dengan wajah kuda yang menjijikan. Wanita buruk rupa itu terengah-engah. Tak ada yang melihatnya berlari ke arah mereka tadi. Tidak sempat dihentikan. Ini adalah hal paling memalukan yang pernah Ditrian alami.

"Aaakkh!" Evelina menjerit. Hanya sepersekian detik hingga tangan wanita itu menjambak rambutnya. Sheira memukuli tengkuknya berkali-kali.

"Apa yang kau lakukan?!" bentak Raja Ditrian pada Sheira. Ditrian menariknya dengan kasar menjauh dari Evelina. Semua orang di sana melihat. Raja murka.

Sheira masih ingin berusaha meraih Evelina. Tetapi ditahan dan didorong oleh Ditrian. Evelina yang mencicit menahan sakit bersembunyi di balik punggung sang raja.

Lihat selengkapnya