Pulang dari kafe, rasa bete Deliana tak hilang-hilang juga. Sampai di rumah, dengan sikap yang sangat tak semangat. Bagaimana harus semangat? Reputasinya hilang gara-gara permainan dari Adila.
"Aku pulang," ucap Deliana melepaskan sepatu kemudian letakkan ke tempatnya.
"Kamu sudah pulang, ayo kesini ada tamu ingin bertemu denganmu," sambut Sarah menarik Deliana untuk menemui seseorang.
Deliana memutar dua bola matanya malas, dan menuruti apa yang disambut oleh Sarah. Sang kakak menyebalkan, padahal Deliana benar-benar bete untuk hari ini.
Di ruang tamu terdengar suara bercengkerama dan sambil tertawa-tawa. Deliana mengempaskan tangan dari Sarah.
"Udah dong kak, sakit di tarik-tarik. Aku bisa jalan sendiri kok, memang siapa sih tamu kita? Sampai heboh begini?" gerutunya.
"Taraaahh?!" Sarah melompat dan melebarkan tangan berikan sambutan kepada Deliana orang yang akan ia temui.
Agus dan Indra menoleh karena suara cempreng Sarah mengganggu perbincangan mereka berdua. Deliana membatu, Agus ada di rumah saudaranya. Ada hubungan apa Agus dengan Sarah dan Indra?
"Bapak?" sebut Deliana kaget, "Hai, ketemu lagi, cinta!" balas Agus senyum menyambutnya.
Sarah mendekati Deliana dan membisikan sesuatu padanya. "Katanya dia mau melamarmu."