Setelah pengemis itu diciduk, jembatan penyebrangan tersebut dibersihkan keesokan harinya, oleh pasukan kuning dari dinas pertamanan. Sungguh menjijikan kondisi jembatan itu. Kotoran manusia berserakan di sudut-sudut lantai. Sungguh pekerjaan yang sangat berat untuk membersihkan dan menghilangkan bau luar biasa itu, Tetapi pada akhirnya, mereka melakukan pekerjaannya dengan baik, jembatan itu kembali bersih dan harum.
Keesokan harinya, polisi lalu lintas mulai mengarahkan para pejalan yang hendak nekat menyebrang, untuk kembali menggunakan jembatan penyebrangan itu. Beberapa pejalan sempat ragu, namun karena penjelasan dari polisi serta bau harum yang tercium saat menaiki tangga jembatan, mereka akhirnya mau untuk melintasi jembatan tersebut. Pejalan lainnya-pun mengikuti, dan akhirnya jembatan itu digunakan sebagaimana mestinya setelah sekian lama.
Tetapi sepertinya keramaian tersebut hanya bertahan hari itu saja. Keesokan harinya, para pejalan kembali menyebrang paksa di jalan raya. Polisi yang sedang ditugaskan menjaga jembatan itu dibuat kaget, karena kemacetan kembali terjadi. Sore itu juga, beberapa polisi terlihat kembali berjaga di bawah jembatan, dan menghalau pejalan yang hendak menyebrang jalan raya. Beberapa pejalan nampak menggerutu. Polisi-polisi itu kemudian menanyakan mengapa ia dan pejalan lain tidak lagi mau naik ke jembatan itu.
"Bapak lihat saja sendiri!" ucap salah satu pejalan. Polisi itu terkaget. Ia lantas naik ke jembatan dan melihat apa yang sebenarnya terjadi.