PENGHARAPAN

Estiana
Chapter #14

Bagian Dua

Suasana hangat berwangikan khas kembang. Surya pamit, melambaikan jingganya pada dua orang yang duduk bersampingan. Angin semilir menghempas tepi kerudung biru langit di pundaknya. Seorang pria menggenggam erat jemari perempuan bergamis navy. Pandangannya tidak sedikit pun berpaling dari bunga merah muda tepat di depannya. Pria itu tersenyum lembut.

Sementara, seorang perempuan menampakkan raut pilu penuh cemas. Sesekali, matanya menatap wajah laki-laki itu, lalu mengaburkannya kembali pada pita hitam di atas sepatunya. Hari itu adalah saat terakhir kebersamaan keduanya. Bunga merah muda menjadi saksi berlabuhnya sampan rindu dari dua hati yang saling membisu.

“Apa kakak yakin, mau mengizinkanku untuk tidak ikut ke sana?” tanya perempuan itu dengan ragu.

“Ada apa? Adik ragu pada kakak?” timbal pria itu seraya menatap wajah perempuannya.

Perempuan itu membalas tatap laki-lakinya sesaat, lalu mengaburkannya kembali.

Lihat selengkapnya