Gadis berada disebuah tempat yang sangat indah, namun samar-samar.
Terbentang danau berwarna biru kehijauan yang sangat , luas, di depannya terdapat satu kursi panjang yang terbuat dari besi ber-cat putih.
Dia duduk di kursi tersebut, menatap langit yang cerah, dan tersenyum bahagia.
Tak lama, datanglah seorang pemuda berparas tampan, berkulit putih, dan berhidung mancung serta bola mata khas berwarna biru pucat yang bisa membuat siapa saja terpesona dengannya.
Dia, memakai pakaian yang serba putih, melangkah menghampiri Gadis yang berada di hadapannya.
"Gadis?" panggilnya dengan lembut.
Sang empu yang memiliki nama tersebut menoleh kebelakang dan terkejut.
"Kamu siapa?!" sahut gadis ketakutan.
"Kau benar-benar lupa denganku, atau kau pura-pura lupa?!"
Pemuda tersebut menatap dingin sorot mata Gadis.
"Aku tak ingat siapapun dan apapun yang terjadi!!" ucapnya frustasi.
Pemuda itu, duduk di sampingnya mendekap hangat batang hidung Gadis lalu menatap lagi wajah cantik yang di milikinya.
Gadis mengangkat kepalanya dan membalas tatapan pemuda tersebut, dia mencoba untuk mengingatnya kembali.
Dari dekapan hangatnya tadi, dia merasakan seseorang yang memang tak asing, dan dari tatapan sejuk bola mata biru pucatnya dia, mulai ingat bahwa dia pernah sangat dekat dengannya.
****
Pemuda itu mulai bersenandung, kali ini tatapannya berganti ke arah hamparan danau di depannya.
"One step closer...."
" I have died everyday waiting for you...."
"Darling don't be afraid i have love you for a thousand years....."
"I love you for a thousand more..."
Dan suara merdunya......
Gadis mengerjapkan matanya.
Tersenyum manis menatap pemuda tersebut, dan mengerutkan sedikit keningnya.
'siapa sih?' batin Gadis.
'Aku harap kau mengingatku.' batin hazel.
Suasana mulai membeku di antara mereka.
****
Dan, satu menit kemudian.