Pengorbanan Cinta Sang Letnan

Uci Lurum
Chapter #1

Dilamar #1

Lara, gadis cantik 23 tahun itu terkejut, ketika tiba-tiba Rey menggenggam jemarinya sambil menyodorkan sebuah kotak merah berbentuk hati. Tampak sebuah cincin berlian berkilauan.

Rey melambaikan tangannya dan memberi kode, meminta mic pada seorang waiters, yang dengan segera menghampiri, membawa nampan ditangannya berisi mic. Lelaki itu meraih mic, lalu menatap lekat kedua netra bening di depannya.

"Lara Angeswari ... Will you marry me?" Suara Rey menggema melalui mic yang dipegangnya, dengan tatapan penuh cinta. 

"Jika kamu menerimanya, aku akan memboyong keluargaku, untuk melamarmu secara resmi di depan kedua orang tuamu." Sontak seisi restoran yang sedang ramai pada jam istirahat makan siang itu menoleh pada mereka. 

Restoran yang terletak di pusat kota itu, selalu ramai dikunjungi. Selain desain interiornya yang mencuri perhatian, menu makanannya pun terbilang unik, karena menggabungkan masakan Nusantara dan Western. 

Beberapa menu yang bisa dicoba diantaranya, Sandwich Oncom, Tenderloin Steak Sambal Matah, dan Spaghetti rawon yang merupakan favorit Lara. Seperti siang ini menu pilihan Lara Spaghetti Rawon didampingi ice lychee tea.

Suasana restoran tiba-tiba seperti suara tawon yang berdengung. Lara terpana, hawa panas menjalari wajahnya, semburat merah merona di kedua pipinya. Gadis cantik itu celingukkan memandang sekitarnya, dan benar saja mereka sedang menjadi pusat perhatian. Ia menjadi salah tingkah ternyata Rey melamarnya di tengah hari bolong, disaksikan banyak pasang mata.

Dari awal mereka masuk memang sudah menyita perhatian pengunjung lainnya. Rey laki-laki 29 tahun berpangkat Letnan, merupakan salah satu prajurit yang tergabung dalam komando pasukan khusus tempur, Kopassus. 

Ia merupakan jebolan Inteligen, yang selalu berhasil dengan tugas- tugas rahasia negara. Jarang terlihat dengan seragam kebanggaannya, namun karena hari ini ada upacara Sertijab atau serah terima jabatan. Setelah ceremonial Sertijab, Rey terpaksa muncul dengan seragam kebanggaan abdi negara, di depan Lara untuk memenuhi janjinya. Sudah sering kali janji yang dibuatnya gagal karena tugas yang mendadak. Rey tahu kalau sering mengecewakan Lara, walaupun gadis itu tidak pernah mengungkapkan kekecewaannya, karena itu untuk memenuhi janjinya, terpaksa Rey memakai masker untuk menutupi wajahnya, karena waktu yang terbatas, tidak sempat untuk berganti pakaiannya.

Walaupun tertutup masker mata elang dan kening tebal yang berbaris rapi itu dapat memancarkan aura maskulin yang membuat pandangan mata semakin penasaran. Ditopang postur tubuh yang tinggi tegap, membuat semua mata yang menatap tak berkedip.

 Berdampingan dengan seorang gadis yang juga tinggi semampai, kecantikan alami terpancar dari wajahnya yang terlihat babyface, dengan rambutnya yang panjang tergerai. Memakai stelan berwarna kuning di padu blazer abu-abu, seragam salah satu bank terpercaya di Indonesia.

Reynhard menatap penuh harap.

"Trima ... trima ... trima .... " Suara riuh dari pengunjung restoran yang ikutan baper, melihat pasangan yang sedang jatuh cinta itu.

"A-aku ... Yes." Lara mengangguk mengiyakan, karena tak sanggup berkata-kata lebih, tiba-tiba lidahnya terasa kelu. Sepasang mata indahnya mengerjab. 

Lihat selengkapnya