Penumpang Setia

Ery Sithi Badriyya
Chapter #3

Jangan Galak-Galak

“Katakan apa yang mau kamu sampaikan Riky?” lanjut Lira masih dengan nada ketus pada pria yang dijodohkan padanya.


[“Ada kabar kalau Ketua RT curiga sama kamu soal kematian kakakmu, Mbak,”]


“Pak RT,” Lira yang tadinya begitu ketus kemudian mendehem. “Hahahaha, ada bukti apa mereka sampai nuduh aku,” Nada bicara Lira berubah lembut, sangat berbeda dengan saat percakapan ini baru dimulai.


[“Aku telepon dari tadi itu mau kasih tau Mbak soal ini. Aku mau kesana tapi masih ada kerjaan ke kantor pusat. Jadi nanti saja kita ngobrolnya, ya. Pesanku, kalau memang Mbak terlibat, mengaku saja. Itu akan jauh lebih baik untuk Mbak dari pada terus menutupi kebenaran dari kematian Mbak Rara,"


Apa?

Tentu perkataan Riky ini membuat Lira cemas, terlebih Riky memang bertugas di bagian kriminal umum sehingga sudah pasti pria yang dijodohkan padanya itu sudah bisa membaca apa yang ada di dalam kepala Lira saat ini.

Tapi tentu Lira tidak mau mengaku semudah itu, diapun mulai berpikir bagaimana caranya membungkam mulut Riky agar tidak melanjutkan penyelidikan kasus ini yang tentunya akan menyeretnya kedalam kasus pembunuhan kakaknya.

Lihat selengkapnya