Penumpang Setia

Ery Sithi Badriyya
Chapter #5

Ancaman Lira

Hah!

Bima yang tidak punya pilihan bangkit dari tempat duduknya kemudian pamit untuk kembali ke kamarnya di lantai dua.

Awalnya dia berjalan dengan kepala tegak melewati lorong menuju anak tangga tempat kematian istrinya. Dia kemudian menaiki tangga hingga matanya menangkap sekelebat bayangan yang melintas tepat di depannya.


Apa itu?

Bima terperanjat hingga nyaris jatuh dari anak tangga keempat dari atas yang merupakan anak tangga yang lapuk dimakan rayap.

Sadar dia berada di titik kematian istrinya, Bima segera meraba dadanya kemudian mengucap istigfar berkali-kali. “Maafkan aku, Dek. Aku nggak bunuh kamu. Ini ulah Lira,” bisik Bima sambil mencoba menenangkan dadanya.

“Yakin?” bisikan itu terdengar lagi dan kali ini lebih jelas daripada bisikan yang sering sekali dia dengar selama seminggu ini.

“Bener, Dek. Ini ulah Lira. Aku minta maaf sama kamu kalau aku salah tapi aku nggak bersalah,” 

Rara yang tidak suka dengan Bima yang terus berkelip kemudian menapakkan wajahnya membuat suaminya itu ketakutan setengah mati.

Haa!

Lihat selengkapnya