Rara terdiam sesaat lalu melirik ke arah Rara yang terlihat begitu sedih dengan kondisinya saat ini.
"Nona, bantu aku!" Rara tiba-tiba berlutut di depan Kinara lalu meraih tangan perawat yang tercengang di depannya. "Aku butuh bantuanmu. Mereka sudah membuatku seperti ini. Kamu tidak mau aku selamanya seperti ini, kan?"
"Siapa kamu?" tanya Kinara berusaha tetap tenang pada tamu yang baru kali ini dia lihat. "Apakah kamu istri dari supir taksi online itu?"
"Ya, namaku Rara," Rara lalu menceritakan semua yang terjadi padanya mulai dari saat Rara memergoki adiknya main serong dengan suaminya hingga dia meregang nyawa saat jatuh dari tangga.
Wajahnya begitu sedih saat bercerita tapi berubah tersenyum saat melihat Kinara mulai menganggukkan kepalanya seakan bersedia membantunya.
"Jadi itu ceritanya?" ucap Kinara saat cerita Rara telah terhenti.
"Ya, kamu mau membantuku, kan?"
Kinara tidak menjawab, ditatapnya wajah Rara yang begitu pucat lalu digaruknya dagunya yang gatal seakan bimbang akan menolong Rara atau tidak.
Lama Kinara terdiam membuat Rara yang tadinya yakin perawat ini akan membantunya perlahan mulai ragu kalau wanita yang sering bersama suaminya ini mau menolongnya.