Bersama teman saat sekolah dasar, penulis melanjutkan petualangan hidup nya. Pada masa orientasi siswa sekolah menengah pertama. Penulis kembali terdiam dan duduk selama masa orientasi siswa tersebut.
Penulis pun tidak ikut program masa orientasi siswa tahap akhir yang me-wajibkan para siswa harus ber-tamasya ke gunung mas.
Untuk pengenalan dan peng-akraban diri.
Penulis tidak ikut karena orang tua penulis merasa kuatir akan keadaan penulis dan penulis malah merepotkan banyak orang.
Di tambah di kala itu orangtua penulis tidak memiliki uang yang cukup untuk bekal dan perlengkapan penulis untuk tamasya ke gunung mas.
Akhirnya masa orientasi siswa pun usai dan seiring berjalan waktu, aku (penulis) mendapatkan juara tiga dari 25 siswa. Ya, satu kelas kami hanya 25 siswa kala itu.
Sekolah kami memiliki 2 lantai. Dan memiliki beberapa kelas. Unik nya ada beberapa kelas yang di sekat oleh pintu besi.
Satu kelas di sekat oleh pintu besi yang di geser sehingga satu ruangan yang cukup besar dibagi dua. (kira-kira begitulah gambaran sederhana-nya).
Murid yang ber-prestasi di sekolah ini, bisa mendapatkan beasiswa sekolah atau mengajukan beasiswa bagi anak murid yang kurang mampu.
Aku yang pernah juara kelas mendapatkan bantuan beasiswa untuk satu semester.