Masa Sekolah Menengah Atas (SMA) dimana hinaan masih tetap ada.
"Si pincang, si wayang, si robot dan segala hal perkataan buruk. Ku abaikan setiap waktu.
Bagiku sudah biasa di hina. Ini adalah takdir yang tak bisa ku rubah. Kehidupan sebagai manusia penyandang disabilitas.
Justru di sinilah aku mulai mengenal puisi dan menyukai puisi sampai hari ini. Ini satu salah satu puisi sederhana buatan saya.
Cerita kita belum usai
Terangkai lewat kata
Menyentuh dalam jiwa