“Jadi bagaimana Mas?” tanya Linda dengan nada manja sambil mengelus dada Yusuf yang bidang.
“Apanya sayang?” Yusuf balik tanya dengan suara serak dan mata terpejam. Dia masih merasa kelelahan dengan apa yang baru saja mereka lakukan, jadi dia tak memiliki tenaga untuk meladeni wanita cantik di sampingnya itu.
“Kapan kamu menceraikan istrimu dan menikahiku?” tanya Linda masih dengan nada merengek. Yusuf menarik nafas panjang. Ini adalah pertanyaan wajib yang selalu dilontarkan Linda setiap mereka tidur bersama, dan selama ini Yusuf juga selalu tak bisa memberikan jawaban yang tegas.
Yusuf dan Linda sudah berhubungan sekitar setahun lamanya. Yusuf tertarik kepada gadis itu karena kecantikan dan kemolekan tubuhnya. Sementara Linda, tertarik kepada Yusuf yang tegap dan gagah, serta jabatannya sebagai manajer di kantor tempatnya bekerja. Jadi, walaupun tahu kalau Yusuf sudah memiliki anak dan istri, Linda menerima ajakan Yusuf untuk berpacaran. Bahkan, mereka sudah berhubungan cukup jauh hingga sering keluar masuk ke hotel.
Sebenarnya keluarga dan teman-teman Linda sudah banyak yang memperingatkan Linda soal hubungan terlarangnya itu, tapi Linda yang keras kepala tetap keukeuh pada pendiriannya. Dia akan menunggu Yusuf menceraikan istrinya, dan menikahi Linda. Sama persis seperti janji Yusuf kepadanya ketika mereka awal berhubungan dulu.
Waktu itu Yusuf memang mendekati Linda dengan dalih rumah tangganya sedang bermasalah. Yusuf bilang, istrinya yang juga wanita karier, sangat tidak menghargai Yusuf dan membuat Yusuf tidak nyaman berada di rumah. Yusuf juga bercerita jika istrinya itu kerap kali berselingkuh dengan rekan bisnisnya sehingga hubungan keduanya sudah renggang. Hanya tinggal talak dan proses cerai saja yang belum mereka lakukan hingga detik ini, sementara hubungan suami istri antara keduanya sudah lama sekali bermasalah.
Mendengar semua cerita itu, Linda akhirnya pun bersimpati kepada atasannya. Apalagi Yusuf juga kerapkali memberi Linda hadiah barang-barang mewah seperti tas, sepatu, maupun baju branded, juga beberapa perhiasan mahal. Yusuf juga selalu mengajak Linda makan siang dan makan malam di restoran mahal. Mendapatkan semua perhatian dan kemewahan seperti itu, Linda pun luluh. Dia percaya suatu hari Yusuf akan menikahinya, sampai-sampai Linda rela memberikan kegadisannya kepada pria beristri itu.
“Aku takut hamil Mas, kalau kita selalu melakukan ini,” rengek Linda sambil menjauhkan tubuhnya yang hanya tertutup selimut dari Yusuf.
“Gak akan sayang, kan kamu pakai KB,” kata Yusuf berusaha menenangkan.
Yusuf memang mendesak Linda agar mau meminum pil KB agar mereka tidak kebobolan, karena dalam seminggu Yusuf selalu meminta jatah kepada wanita selingkuhannya itu beberapa kali. Linda sebenarnya ragu melakukannya karena dia masih belum punya anak, tapi kecintaannya pada Yusuf membuatnya tak bisa menolak itu semua.
“Tapi sampai kapan, Mas? Kamu udah janji mau nikahin aku, lho,” rajuk Linda.