Penyesalan

Widayanti
Chapter #1

Prolog #1

*15 MEI TAHUN 2024, SURABAYA, INDONESIA*

ANDRA WIJAYA, pria tampan keturunan Indonesia Tionghoa. Sekarang Andra berumur 27 tahun, seorang polisi muda dan sedang bertugas di Surabaya. Jam 6 pagi, dia akan pergi ke kantor, tiba-tiba dia melihat panggilan dari Surya, Andra langsung menjawab telepon tersebut.

"Halo paman, ada apa? Mama sehat kan?" Surya terdiam mendengar pertanyaan Andra, dia tidak tahu harus menjawab apa.

"Paman punya berita buruk Andra, ibumu meninggal dunia lima menit yang lalu." Andra terdiam, hatinya hancur seketika mendengar perkataan Surya, sahabat ibunya. Tanpa berkata apa-apa, Andra mematikan telepon dan langsung menghadap atasan untuk meminta cuti dan langsung kembali ke Jakarta, tempat kelahirannya.


*15 MEI TAHUN 2024, JAKARTA BARAT, INDONESIA*

Tanggal 15 Mei 2024, jam 2 siang pemakaman JIA CHEUNG. sang ibu dilakukan, ibunya dimakamkan di sebelah almarhum ayahnya yang bernama BIMO WIJAYA yang meninggal pada 15 Mei 1998. Andra berusaha tidak menangis saat mengubur ibunya untuk yang terakhir kalinya, Andra melihat foto ibunya yang ada di ruang tamu. Andra teringat alasan mengapa dia menerima bertugas di Surabaya satu tahun yang lalu.


*3 FEBRUARI TAHUN 2023, JAKARTA BARAT, INDONESIA*

Andra pulang ke rumah dengan seorang perempuan, ibunya sedang memasak di dapur. "Kamu tunggu disini, mama pasti sedang memasak," Andra tersenyum pada gadis yang dicintainya.

"Iya," ucap gadis tersebut.

Andra berjalan tanpa suara ke dapur, dia berdiri di belakang ibunya dan tersenyum karena akan memperkenalkan perempuan yang dicintainya kepada ibunya.

"Andra, mama tahu kamu sudah pulang," Jia yang sudah berumur 50 tahun, memutar badan menghadap putranya.

"Mama kenapa selalu tahu jika aku ada dibelakang mama?" tanya Andra cemberut.

"Jelas mama tahu Andra ada di sekitar mama, Andra putra satu-satunya mama." Jia tersenyum pada putranya.

"Dan mama adalah mama terbaik dalam hidup Andra," Andra memeluk ibunya, Jia meneteskan air mata karena terharu mendengar perkataan putranya. Andra melihat ibunya menangis, Andra langsung menghapus air mata ibunya.

"Mama kenapa menangis?"

"Mama terharu, mendengar perkataan kamu tentang mama," Jia tersenyum pada putranya.

"Mama jangan bersedih, mama cantik jika tersenyum." Andra tersenyum untuk menghibur hati ibunya dan menghapus air mata ibunya.

"Terima kasih sayang, kamu anak mama yang paling hebat dan sangat berharga dalam hidup mama." Jia memegang pipi putranya yang kini tanpa Jia sadari, putranya sudah tumbuh menjadi pria dewasa.

"Terima kasih pujiannya ma, mama adalah perempuan terhebat dalam hidup Andra." Andra tersenyum.

"Kamu bisa saja, tadi mama masak makanan kesukaan kamu. Ayo kita makan."

"Sebelum makan, aku ingin memperkenalkan seseorang." Andra tersenyum bahagia.

"Siapa?" tanya Jia bingung.

"Perempuan yang Andra cintai."

"Pacar kamu ya, sudah berapa lama pacaran?" Jia tersenyum karena melihat putranya bahagia mencintai seorang gadis.

"Baru 6 bulan, aku pikir sudah saatnya mama mengenal dirinya."

"Sepertinya dia perempuan yang baik," entah mengapa Jia merasa ada yang salah tapi Jia tidak tahu apa.

"Tentu dia perempuan yang baik, mama pasti menyukai dia."

"Ayo kita keluar, dia pasti sudah lama menunggu." Jia berusaha tersenyum karena tidak ingin mengecewakan putranya, mereka berjalan ke ruang tamu.

"Ma kenalkan, namanya AYU NINGSIH." Ayu memberi salam pada Jia.

"Nama saya Ayu, salam kenal tante." Ayu berusaha tersenyum dan sopan.

"Ternyata kamu tahu sopan santun," ucap Jia dengan tegas, Andra merasa aneh dengan ibunya berbicara tegas seperti itu.

Lihat selengkapnya