Penyesalan

Widayanti
Chapter #7

Pertemuan keluarga #7

Keesokan paginya Jia dan Bimo pergi ke sekolah bersama, Jia mengajar seperti biasa. Jia bersama Ani dan Desi menunggu Bimo datang menjemput, tiba-tiba Surya mendekati Jia.

"Bisa bicara sebentar Jia?" Jia menatap kedua sahabatnya, mereka menganggukkan kepala. 

"Bicara disini saja."

"Aku minta maaf karena kemarin memaksa kamu untuk pulang bersamaku, aku merasa sepertinya kamu marah padaku."

Jia tersenyum, "aku tidak marah padamu, aku sudah berjanji untuk pulang bersama orang lain. Jadi tidak mungkin aku pulang bersamamu."

"Syukurlah jika kamu tidak marah, aku pulang duluan. Aku tidak ingin mengganggu kamu, bye semua." Surya pergi meninggalkan Jia, Ani dan Desi.

Jia melihat mobil Bimo dan sepeda motor Surya bersebelahan, Jia berdiri dan tersenyum menantikan kedatangan Bimo. "Kamu sangat mencintai Bimo ya?" tanya Ani dengan santai.

Jia duduk dan menghadap ke arah Ani, "aku juga tidak tahu kenapa aku sangat mencintai dia, aku merasa dia adalah seseorang yang penting dalam hidupku." Jia tersenyum bahagia.

"Maka aku akan pastikan, kamu bahagia dengannya." Ani tersenyum, Ani bahagia jika melihat Jia bahagia.

"Dan kami akan buat dia babak belur, jika dia menyakiti kamu." Desi tersenyum.

"Terima kasih sudah mendukung keputusan aku," Jia memeluk sahabatnya, Bimo turun dari mobil dan mendekati Jia.

"Maaf mengganggu, bisa aku mencuri Jia dari kalian." Bimo dan Jia saling menatap penuh kebahagiaan.

"Aku peringatkan ke kamu, jangan pernah menyakiti Jia. Ini peringatan terakhir," Desi menatap marah ke arah Bimo.

"Aku tidak mungkin menyakiti Jia lagi, aku tidak ingin kehilangan Jia. Ayo sayang," Bimo mengulurkan tangan pada Jia, Jia menggenggam tangan Bimo.

"Kami pergi dulu, bye semua." Jia melambaikan tangan pada sahabatnya.

"Bye Jia," sahabatnya melambaikan tangan pada Jia, Jia dan Bimo pergi ke swalayan untuk berbelanja sayuran dan buah-buahan.

Setelah berbelanja, Bimo mengantar Jia pulang ke rumah. Bimo membantu Jia membawa barang belanjaan masuk ke dalam rumah.

"Maaf sayang, aku tidak bisa membantu kamu memasa."

"Tidak apa-apa bang, aku tahu kamu sibuk." Jia tersenyum.

"Nanti jam 7 malam, aku datang bersama ibu. Semoga hari ini lancar, dan ibu merestui hubungan kita."

"Aamiin," Jia dan Bimo tersenyum bahagia.

Lihat selengkapnya