Penyesalan

Widayanti
Chapter #8

Pernikahan #8

Jia, Sofia, Ani dan Desi mulai mempersiapkan pernikahan Jia. Ani dan Desi mengurus masalah undangan, sedangkan Sofia mengurus masalah gaun dan dekorasi. Jia dan Bimo sibuk mengurus surat-surat.

Hari ini mereka pergi ke tempat penjual cincin emas untuk pernikahan, "sayang aku tinggal ke sebelah ya, ibu minta dibelikan kue. Kamu pilih saja dulu ingin cincin yang mana," Bimo tersenyum.

"Iya bang, jangan lama-lama ya." Jia tersenyum.

"Iya sayang, tidak akan lama." Bimo tersenyum, Bimo pergi ke toko sebelah.

"Ada yang bisa saya bentu kak?" tanya pelayan toko.

"Saya mencari cincin pernikahan."

"Mari ikut saya kak," Pelayan toko pergi ke sebelah kanan dekat jendela.

"Silahkan dipilih saja dulu kak, nanti soal ukuran biar saya carikan," ucap pelayan toko dengan ramah, Jia memilih cincin. Surya melihat Jia memilih perhiasan, Surya mendekati Jia.

"Saya pilih yang ini," Jia menunjuk ke arah cincin yang sederhana tapi terlihat elegan. Saat akan mengeluarkan cincin tiba-tiba Surya datang.

"Hai Jia," Surya berada di belakang Jia.

Jia terkejut melihat Surya, "hai Surya."

"Sedang apa kamu disini Jia?"

"Membeli perhiasan, kamu ngapain disini?"

"Aku melihat kamu jadi aku kesini," tiba-tiba Surya menggenggam tangan Jia.

Jia meronta, mencoba melepaskan genggaman tangan Surya. "Lepaskan tangan aku Surya."

"Tidak Jia, ada sesuatu yang ingin aku katakan dengan serius."

Jia meronta dan melihat sekeliling, Jia takut jika Bimo melihat dan salah paham. "Lepas," ucap Jia dengan tegas.

Surya melepaskan tangan Jia, "maaf Jia, bukan maksud aku ingin menyakiti kamu. Aku hanya ingin mengatakan sesuatu."

Jia menyentuh tangannya yang sakit karena genggaman tangan Surya, "bicara saja, tidak perlu menggenggam tangan aku," ucap Jia dengan kesal, Bimo melihat Jia berbicara dengan laki-laki yang berada di rumah Jia bersama sahabat Jia. Bimo mendekati Jia.

"Aku ingin mengatakan jika aku."

"Sayang," mendengar suara Bimo, Jia menatap wajah Bimo. Bimo memeluk bahu Jia, Jia tersenyum dengan kedatangan Bimo.

"Siapa dia sayang?" tanya Bimo menatap tajam ke arah Surya.

Lihat selengkapnya