Penyesalan

Widayanti
Chapter #11

Tragedi #11

Jia menatap jam dinding dengan cemas, Jia terus menggendong putranya. Jam 12 malam, tapi Sofia belum pulang. Jia mencoba menelepon Sofia, tapi handphone Sofia tidak bisa dihubungi. Jia menelepon suaminya.

"Assalamu'alaikum abang."

"Waalaikumsalam, ada apa sayang?" tanya Bimo dengan khawatir. 

"Sofia belum pulang, dan handphone miliknya mati," ucap Jia dengan cemas. 

"Mungkin dia menginap di rumah temannya," Bimo mencoba menenangkan istrinya. 

"Tidak mungkin bang, jam 7 tadi sudah aku telepon. Sofia bilang dia akan pulang, tapi sampai sekarang belum pulang." Jia khawatir. 

"Kita tunggu sampai pagi, jika memang belum pulang. Besok pagi aku akan mencari Sofia, sekarang kamu istirahat." Bimo menenangkan hati istrinya. 

"Kenapa tidak sekarang saja mencari Sofia?"

"Ini sudah malam sayang, siapa yang akan menjaga Andra malam-malam begini? Semua pasti sudah tidur," Bimo menjelaskan dengan sabar. 

"Besok pagi kamu pulang, aku benar-benar khawatir."

"Iya sayang, besok pagi aku pulang. Sekarang kamu istirahat, assalamu'alaikum sayang." Bimo tersenyum. 

"Waalaikumsalam bang," Jia meletakkan handphone ke meja, Jia menatap putranya dengan rasa khawatir. Jia mengambil wudhu, jia sholat dan berdoa. 

"Ya Allah, tolong lindungi adik hamba. Tolong lindungi keluargaku dari segala hal buruk, aamiin."

Jia menunggu hingga pagi, jam 4 pagi Jia mendengar suara mobil suaminya. Jia mengintip dari jendela dan membuka pintu. 

"Apa Sofia masih tidak bisa dihubungi?"

"Handphone Sofia mati dari sore, aku takut terjadi hal buruk." Jia mengenggam tangan suaminya, suaminya mengerti kekhawatiran istrinya. 

"Aku akan mencari Sofia, kamu tunggu di rumah."

"Aku ikut, entah kenapa aku merasa hal buruk terjadi. Andra kita titipkan ke Ani."

"Ya sudah, terserah kamu saja." Bimo pasrah. 

"Kamu tunggu disini, aku akan siap-siap." Jia masuk ke dalam kamar, Jia menatap jaket yang panjang dan besar dengan ragu. Jia memakai jaket tersebut dan menggendong putranya, Jia membawa beberapa ASI untuk Andra.

Mereka pergi ke rumah ani, Jia mengetuk pintu rumah Ani. "Assalamu'alaikum Ani."

Ani membuka pintu, "Jia? Kenapa pagi-pagi kesini?"

"Aku titip Andra ke kamu ya," Ani menggendong Andra dengan bingung. 

"Memang ada apa? Kenapa kalian menitipkan Andra pagi-pagi begini?"

"Sofia ikut demo, sampai sekarang belum pulang. Kami ingin mencarinya," Bimo menjelaskan. 

"Aku akan menjaga Andra, kalian tidak perlu khawatir." Ani tersenyum. 

"Terima kasih Ani, kalau begitu kami pergi. Assalamu'alaikum," Jia menggenggam tangan suaminya dan melangkah pergi. 

"Waalaikumsalam," Ani mengunci pintu, Ani membawa Andra ke dalam kamar dan menjaganya. Jia dan Bimo pergi ke kampus, tapi kampus terlihat kosong. Mereka bingung harus mencari Sofia kemana, mereka berjalan tanpa arah.

"kak tolong aku," tiba-tiba Jia mendengar suara Sofia. 

"Bang berhenti," Bimo menghentikan mobilnya. 

"Ada apa sayang?"

"Aku mendengar suara Sofia, dia ada di sekitar sini." Jia menatap sekeliling tapi tidak menemukan keberadaan Sofia. 

Lihat selengkapnya