Rok abu-abu panjang yang kupakai tertiup angin, tidak kusangka aku sudah SMA sekarang. Aku berharap sekarang aku tidak hidup seperti zaman Penjajahan Jepang tidak merdeka atau saat aku SMP tidak memerdekakan diri sendiri.
Aku berlarian di koridor salah satu SMA favorit di kotaku. Kulihat namaku di papan pengumuman nama. Sangat mudah mencari namaku. Kenapa? Karena namaku ada di kelas dengan minim peminat.
X IBB 1—
"Eh, kamu bisa cariin namaku nggak?" Ujar seseorang di belakangku.
"Aku sudah selesai, kok. Kamu cari sendiri saja." Jawabku pada teman yang belum kukenal.
Aku melangkah pergi dan lorong-lorong mulai ramai. Saat aku masuk kelas, baru ada 4-5 orang disini. Wajar, aku ini murid teladan yang selalu datang pagi. Ups!
Ralat. Ayahku adalah pegawai teladan yang selalu datang sangat pagi. Dan aku numpang di mobilnya. Bohong kalau aku disiplin tinggi. Suasana masih sangat hening semuanya belum kenal kelihatannya. Aku duduk di meja paling depan, dekat dengan meja guru.