Peperangan dan Ambisi: Buku 2. Emas-Emas Yang Akan Terkikis

Sicksix
Chapter #28

54. Bantuan

Roderick dan lima pengawalnya berkuda sudah dari pagi buta dari camp sebelumnya, sekarang mereka sudah dipertengahan jalan melintasi dataran luas Slice. Disekeliling mereka terdapat rerumputan hijau yang subur dengan beberapa gundukan kecil terlihat di kejauhan.

Namun, pemandangan ini tidak terlihat seperti yang tampak dimata, dimana padang rumput ini menyimpan sejarah yang kelam. Dulu pandang indah ini pernah menjadi medan perang untuk beberapa kali. Masih terlihat sisa pedang-pedang rapuh yang masih menancap dan beberapa senjata lainnya.

Roderick melihat bekas-bekas kerusakan dari sisi ke sisi. Sisa-sisa dari peperangan, dalam bentuk benda yang patah, benda yang berkarat dan hilang nilainya. Ada beberapa kuburan besar, sebagai tanda dari perang terdahulu yang menghabiskan banyak nyawa.

"Disini adalah lambang keberanian kerajaan Berillan melawan kekuatan agung kekaisaran," ujar Roderick. "Namun sekarang, keberanian Berillan hanya cerita saja. Sebentar lagi aku akan membangkitkan keberanian itu lagi."

Mereka menghirup udara bebas dan melanjutkan perjalanannya dengan angin sejuk yang menerpa wajah mereka. Kuda mereka berlari dengan mantap dan cepat, melintasi rerumputan dan melupakan kehancuran perang di masa lalu.

Mereka sampai dicabang jalan, Lalu Roderick menoleh kearah kiri mengarah ke istana megah Kerajaan Berillan yang tampak terlihat jelas dari kejauhan.

Roderick memandang istana dengan mata yang penuh ambisi. Dia telah menyusun rencana jahatnya dengan cermat selama bertahun-tahun. Dia tahu bahwa ketika ia akhirnya berada di dalam istana, dia akan mengambil alih semua kekuasaan yang ada di sana.

Roderick merasakan api kemarahan membara di dadanya. Ekspresi amarahnya terlihat mencorat-coret wajahnya saat ini. Dia berkata lirih dengan penuh penekanan disetiap kata yang ia keluarkan. "Sebentar lagi, semuanya akan kumiliki!".

Setelah berhenti di cabang jalan itu, mereka memilih jalan sebelah kanan melanjutkan perjalanan dengan fokus penuh. Mereka berusaha menenangkan kuda-kuda mereka yang kegelisahan akibat kekuatan emosi pemimpin mereka.

Perjalanan mereka melalui jalan berliku yang menanjak semakin dekat dengan istana. Sesekali, mereka melintasi pinggiran hutan Tossing Rill yang lebat dengan pepohonan yang membentang di kanan dan kirinya.

Roderick memutuskan untuk membuat camp disana, bermalam disana, sudah dua hari mereka melakukan perjalanan ini. "Kita membuat Camp disini," perintah Roderick.

"Maaf my lord, apakah tidak kita lanjutkan saja, sebentar lagi kita akan sampai diperbatasan," saran salah satu pengawalnya.

Roderick menoleh kearah pengawalnya itu. "Kita sudah seharian melakukan perjalanan, sebaiknya kita istirahat, kuda-kuda kita juga butuh itu," jawab Roderick. Akhirnya para pengawalnya setuju.

Saat pagi hari mereka bergegas melanjutkan perjalanan mereka mendekati jembatan perbatasan kerajaan resmi. Jembatan ini menghubungkan Kerajaan Berillan dengan Kerajaan Starastok dan dibangun megah di atas aliran air yang deras, sungai Tossing Rill.

Ketika mereka mencapai gerbang jembatan, dua penjaga kerajaan Berillan mendekati mereka untuk memeriksa identitas mereka. Dengan tegas dan tak pandang bulu, penjaga-penjaga itu menanyakan tujuan mereka dan memeriksa surat izin perjalanan mereka. Setelah memeriksa keabsahan surat tersebut, penjaga-penjaga itu memberikan izin mereka dan membuka gerbang jembatan.

Roderick dan lima pengawalnya melintasi jembatan dengan hati-hati, menikmati pemandangan air yang mengalir dengan riuh-rendah di bawah mereka. Sungai Tossing Rill membentang lebar dan berkelok-kelok di antara tebing-tebing curam yang dikelilingi oleh hutan lebat, airnya berwarna bening.

Setelah berhasil melewati jembatan, rombongan itu tiba di sisi lain. Mereka diperiksa sekali lagi oleh prajurit penjaga Kerajaan Starastok yang berjaga di pintu gerbang. Prajurit dengan ketat dan hati-hati memeriksa identitas mereka dan memastikan bahwa mereka tidak membawa ancaman apa pun. Setelah pemeriksaan yang teliti, pintu gerbang tersebut dibuka untuk mereka.

Ketika melintasi gerbang Kerajaan Starastok, Roderick dan lima pengawalnya melanjutkan perjalanan mereka ke dalam wilayah kerajaan ini. Mereka sekarang berada dalam tanah yang asing.

Lihat selengkapnya