Perang Badar, The Decisive War

Urip Widodo
Chapter #2

Pesan Rasulullah

Matahari menampakkan sinar keperakannya, menimpa embun yang masih menempel di daun-daun kurma, dan memantul bagaikan berlian yang bercahaya. Angin semilir pagi membawa kesejukan, menerpa sosok-sosok yang tengah menikmati istirahat setelah selesai melaksanakan salat Subuh dan zikir bersama.


Abdullah bin Jahsy sengaja membiarkan sahabat-sahabatnya untuk beristirahat lebih lama. Sampai subuh ini, tepat sudah dia dan sahabatnya berjalan untuk melakukan patroli selama dua hari dua malam. Setelah dua hari sebelumnya Rasulullah SAW menunjuknya untuk memimpin pasukan sariyyah.


“Kita akan beristirahat lebih lama kali ini. Setelah salat dan berzikir, silahkan manfaatkan waktu istirahat sebaik-baiknya.” Abdullah bin Jahsy memberi instruksi sesaat sebelum melaksanakan salat Subuh.


Tentu saja instruksinya ini disambut gembira. Mereka merasa sangat membutuhkan penyegaran maksimal setelah dua hari dua malam berpatroli yang membuat mereka sangat kelelahan. Jumlah unta yang dibawa dalam ekspedisi membuat mereka harus bergantian menaikinya. Enam unta dengan dua belas orang pasukan, memaksa separuh pasukan berjalan kaki, saat separuh lainnya menaiki unta.


Keduabelas orang itu pun memanfaatkan waktu istirahat untuk melepaskan penat dan lelah dengan berbaring. Sekedar meluruskan pinggang dan melelapkan mata sejenak. Mencoba mengembalikan stamina setelah berjalan selama dua hari, hanya dengan jeda sekadar untuk salat saja.


Abdullah bin Jahsy menebar pandangan ke kesebelas rekannya. Abu Huzaifah bin Utbah yang sedang berbaring dengan berbantalkan kedua tangannya, begitupun Sa’ad bin Abi Waqash dan Amir bin Rabiah.


Sementara Ukkasyah bin Mihshan berbaring setengah duduk di bawah pohon kurma, berbincang santai dengan Utbah bin Ghazwan, Waqid bin Abdullah, Khalid bin al-Bukair, dan Suhail bin Baidha.


Abdullah bin Jahsy memberi waktu istirahat lebih lama kali ini, juga karena merasa ini saat yang tepat untuk menyampaikan pesan yang diberikan Rasulullah SAW kepadanya.


Setelah dirasa rekan-rekannya cukup beristirahat, Abdullah bin Jahsy kemudian berdiri, dan berdeham, memberi kode bahwa dia akan mengatakan sesuatu seraya menyuruh rekan-rekannya agar mendekatinya.


Melihat pemimpinnya berdiri dan hendak mengatakan sesuatu, kesebelas orang yang sedang melepas penat langsung mendekati Abdullah bin Jahsy dan mengerumuninya.


“Sebelum kita berangkat kemarin, Rasulullah sebenarnya memberikan sepucuk surat padaku.*” Abdullah bin Jahsy memulai penjelasannya, setelah semuanya mendekat. Tangannya merogoh saku kanan dan mengeluarkan sepucuk surat. “Beliau pun berpesan saat memberikan surat ini.”

Lihat selengkapnya