Perawan Tiga Kali

Soh
Chapter #2

Dua

Tika mondar-mandir di halaman rumahnya. Sesekali, tatapan gadis itu berpijak ke arah jalan yang lengang, hanya disirami cahaya lampu temaram. Di langit jernih, titik-titik keperakan terus berkerlip-kerlip, memancarkan sinarnya di langit yang membentang hijau dengan awan-awan putih. Tika mendekap dada saat semilir angin malam yang dingin berembus dari pohon-pohon karet di samping kanan-kiri rumahnya. Wangi bunga melati yang tertanam rapi di halaman menguar di udara, membuat gadis bertubuh montok itu menghidu menikmati harumnya yang menenangkan pikiran.

Bunyi klakson mobil sontak membuat Tika membuka mata. Ia segera berjalan mendekat ke arah mobil sedan yang berhenti tak jauh darinya. Tak lama, dua orang lelaki berwajah mirip keluar dari mobil, masing-masing memapah seseorang.

“Bawa ke dalam,” kata Tika sambil memperhatikan seorang lelaki berparas elok dengan banyak luka di wajahnya. Sepertinya, benar dugaannya. Pasti ada sesuatu yang direncanakan Al.

Tatapan Tika mengekori dua orang mengenakan jaket hitam dengan tudung menutupi kepala yang bergegas menuju rumah di mana ayah Tika berdiri memperhatikan di ambang pintu. Tika yang hampir menyusul anak pamannya, seketika mengurungkan niat saat melihat gadis berjilbab panjang tengah bersandar di jok dengan mata tertutup. Tatapan Tika jatuh ke tangan gadis itu yang terbungkus kain, ada noda darah di sana.

“Tikaaa!”

Seruan sang ayah membuat gadis itu tersentak. Bergegas ia menuju rumah, duduk di hadapan kedua tamunya dan memerhatikan kakak beradik itu sambil mengernyit. Al tampak santai. Sementara Ardian sesekali menyeka keringat di wajahnya yang terlihat pucat dan ketakutan. Melihat sikap Ardian, Tika jadi teringat gadis di dalam mobil tadi.

“Gadis yang di mobil kenapa? Dan apa yang sebenarnya kalian lakukan?”

“Dia ....” 

Ucapan Ardian langsung terhenti saat Al mengangkat tangan ke udara. “Biar aku yang jelaskan.”

Tika menyimak ucapan Al dengan saksama. Sesekali, gadis itu menggeleng tak percaya. Namun kemudian mengangguk mengerti, mencoba memaklumi sikap Al yang menculik gadis di mobil juga dua lelaki yang tadi dibawanya. Tika menatap sekeliling sambil mengernyit.

“Di mana lelaki tadi?”

Lihat selengkapnya