Perawat Ganteng

Sastra Bisu
Chapter #5

Bab 5: Bertemu Awan

***


Priyanka: Dinny, hari ini ke kampus enggak? Kamu jadi ikut daftar KKN Internasional 'kan? Tiga hari lagi deadline daftarnya.


Salah satu teman kampusku yang blasteran India mengabarkan informasi penting terkait program KKN yang diselenggarakan oleh kampusku. Tahun ini ada program KKN Internasional, yang lokasinya berada di Malaysia.


Aku pikir mungkin lebih baik jika aku ikut program KKN tersebut. Paling tidak, aku bisa mendapatkan lebih banyak pengalaman baru ketimbang jika KKN di Indonesia.


Aku: Oke. Hari ini aku segera ke kampus.


Setelah mengirimkan pesan itu, aku bersiap-siap ke kampus. Ini sudah jam sepuluh pagi. Aku perlu ke rumah Priyanka terlebih dahulu. Hari ini Jum'at, sehingga kupikir siangnya aku dan Priyanka bisa daftar KKN internasional bersama.


Aku sudah selesai mandi ketika kubuka pesan di ponselku. Bukan dari Priyanka melainkan perawat tampan yang aku idolakan selama ini. Seorang pria bernama Rafsan.


Rafsan: Gpp


Wah, dingin sekali lelaki itu. Aku mengirimkan pesan panjang lebar, yang aku rasa sekitar 500 kata. Kemudian Rafsan membalasnya dengan tiga huruf yang nyaris tidak aku pahami. Sebenarnya apa susahnya mengatakan 'Enggak apa-apa' ketimbang 'gpp'?


Ya ampun. Apakah Rafsan merasa mengirim teks terlalu banyak akan menambah polusi udara atau semacamnya? Atau ia berpikir pinguin kutub utara akan punah jika ia mengirim terlalu banyak pesan?


Aku: O


Dia membalas tiga kata. Jadi, kuputuskan untuk membalasnya dengan satu kata supaya ia menyadari bahwa dunia tidak berpusat padanya. Dia memang tampan, tetapi bukan berarti semua orang harus berlutut padanya. Aku rasa perlu sedikit harga setiap perlakuan tidak baiknya.


Aku ingin menjadi wanita elegan yang menyukainya.


Rafsan: Loh, kok jawabnya singkat?


Lihat. Dia tidak suka jika diperlakukan datar. Namun, ia sendiri memperlakukan orang lain dengan begitu dinginnya. Inilah yang dikatakan orang bijak bahwa kadang-kadang kita melakukan sesuatu yang kita sendiri tidak menginginkan orang lain melakukan hal itu kepada kita.


Rafsan, mengapa kamu sangat menggemaskan? Mengapa aku bisa menyukai orang yang suka bersikap dingin sepertinya?


Aku: Kan kamu yang duluan balas singkat?


Aku berniat mematikan kuota ponselku. Namun, kulihat Rafsan mengetikkan sesuatu. Jadi, aku menunggu pesan selanjutnya dari lelaki itu. Aku penasaran apa yang akan dia katakan. Perlu waktu sekitar 15 detik bagiku untuk menunggu pesanannya.


Rafsan: Ok


Lihat selengkapnya